JAKARTA. Tarif listrik untuk industri diperkirakan baru bisa turun mulai tahun 2020. Direktur Utama PT PLN, Sofyan Basyir mengatakan, penurunan akan terjadi jika pembangunan infrastruktur PLN berjalan sesuai target, termasuk megaproyek 35.000 MW. Dari 35.000 MW, PLN mengambil bagian pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW. Untuk menyerap seluruh kapasitas, PLN akan menurunkan tarif listrik bagi industri ke level Rp 800 per kwh. Apalagi jika pembangkit tersebut berdampak terhadap pendapatan, peluang penurunan tarif listrik untuk industri sangat terbuka. "Kami bermimpi, tahun 2019 setelah pembangkit kami 20.000 MW - 25.000 MW selesai, maka tarif untuk industri akan kami coba turunkan karena kami ingin daya saing industri dan terserap ke industri. Mungkin tahun 2020 hingga 2026 dengab harga Rp 800 - Rp 900 sehingga para investor akan yakin untuk membangun," ujar Sofyan di Jakarta, pada saat penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi PLN senilai Rp 12 triliun, Senin (19/12).
PLN: Tarif listrik industri bisa turun mulai 2020
JAKARTA. Tarif listrik untuk industri diperkirakan baru bisa turun mulai tahun 2020. Direktur Utama PT PLN, Sofyan Basyir mengatakan, penurunan akan terjadi jika pembangunan infrastruktur PLN berjalan sesuai target, termasuk megaproyek 35.000 MW. Dari 35.000 MW, PLN mengambil bagian pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW. Untuk menyerap seluruh kapasitas, PLN akan menurunkan tarif listrik bagi industri ke level Rp 800 per kwh. Apalagi jika pembangkit tersebut berdampak terhadap pendapatan, peluang penurunan tarif listrik untuk industri sangat terbuka. "Kami bermimpi, tahun 2019 setelah pembangkit kami 20.000 MW - 25.000 MW selesai, maka tarif untuk industri akan kami coba turunkan karena kami ingin daya saing industri dan terserap ke industri. Mungkin tahun 2020 hingga 2026 dengab harga Rp 800 - Rp 900 sehingga para investor akan yakin untuk membangun," ujar Sofyan di Jakarta, pada saat penandatanganan Perjanjian Kredit Sindikasi PLN senilai Rp 12 triliun, Senin (19/12).