JAKARTA. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kepulauan Riau mengkhawatirkan kemungkinan terjadinya pemecatan 50.000 sampai 100.000 orang pekerja akibat kenaikan tarif listrik di wilayah Batam, Kepulauan Riau, sebesar 14,6% pada September lalu. Abdullah Gosse, Wakil Ketua Umum Bidang Investasi dan Perdagangan Kadin Kepulauan Riau menilai kenaikan itu akan merugikan iklim investasi di Batam sebagai kawasan perdagangan bebas. Terlebih saat ini, Singapura sebagai mitra dagang terdekat pengusaha Indonesia yang berbasis di Batam ikutan terkena dampak resesi ekonomi dunia. Gosse berhitung kenaikan listrik yang menurut perhitungan PLN mencapai 14,6% sebenarnya mencapai kenaikan 53% berdasarkan hitungan basis tarif 2005 lalu untuk konsumsi di atas 10 volt ampere. "Akibatnya biaya operasional perusahaan di Batam naik 40% sampai 60% sehingga mau tidak mau kami harus mengurangi jumlah tenaga kerja sebanyak itu," ujar Gosse, usai acara Rapat Koordinasi Nasional Kadin Bidang Energi dan Sumberdaya Mineral 2008 di Hotel Dharmawangsa, Selasa (18/11).PLN Batam menaikkan tarif listrik di wilayah industri Batam akibat melemahnya rupiah dan kenaikan inflasi. Sesuai Peraturan Menteri Nomor 33 Tahun 2008 tarif listrikBatam dinaikkan 14,8% menjadi Rp 1,074 per kilo watt jam untuk konsumen di atas 2.200 volt ampere per bulan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: