JAKARTA. Anjloknya harga minyak dan gas (migas) di pasar dunia berimbas pada besaran tarif listrik. Pemerintah menilai, tarif listrik untuk pelanggan golongan non subsidi akan turun dari saat ini. Harga minyak WTI di NYMEX pada perdagangan Rabu (24/12) US$ 55,84 per barel untuk pengiriman Februari 2015. Harga ini sudah anjlok dari titik tertinggi sebesar US$ 101,18 per barel pada 25 Juni 2014 lalu. Pelemahan harga minyak dunia juga menurunkan harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) yang menjadi acuan penghitungan tarif listrik. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman, menyampaikan semakin murahnya harga minyak, jelas menurunkan beban produksi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Namun, faktor penyebab turunnya tarif listrik bukan karena faktor harga minyak saja. "Bauran energi di PLN semakin membaik, semakin menghemat biaya," kata Jarman, Senin (22/12).
Tarif listrik tahun depan akan semakin murah
JAKARTA. Anjloknya harga minyak dan gas (migas) di pasar dunia berimbas pada besaran tarif listrik. Pemerintah menilai, tarif listrik untuk pelanggan golongan non subsidi akan turun dari saat ini. Harga minyak WTI di NYMEX pada perdagangan Rabu (24/12) US$ 55,84 per barel untuk pengiriman Februari 2015. Harga ini sudah anjlok dari titik tertinggi sebesar US$ 101,18 per barel pada 25 Juni 2014 lalu. Pelemahan harga minyak dunia juga menurunkan harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) yang menjadi acuan penghitungan tarif listrik. Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jarman, menyampaikan semakin murahnya harga minyak, jelas menurunkan beban produksi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Namun, faktor penyebab turunnya tarif listrik bukan karena faktor harga minyak saja. "Bauran energi di PLN semakin membaik, semakin menghemat biaya," kata Jarman, Senin (22/12).