JAKARTA. PT PLN (Persero) mengaku akan kehilangan potensi pendapatan atau potential loss sebesar Rp 1,38 triliun akibat penurunan tarif listrik yang diumumkan pemerintah kemarin. Penurunan tarif listrik sebesar 20% dari tarif lama Rp 1.228 per kilowatt hour (kWh) menjadi Rp 1.023 per kWh berlaku untuk pelanggan industri golongan I-III dengan daya listrik 201 kilovolt ampere sampai 30 megavolt ampere dan golongan I-IV dengan daya listrik di atas 30 megavolt ampere. Penurunan tarif tersebut menurut Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar akan mengganggu target pendapatan perseroan tahun ini sebesar Rp 89 triliun. Fahmi bilang, penurunan harga BBM memang menyebabkan turunnya biaya pokok penyediaan dari Rp 1.317 per kWh menjadi Rp 1.023 per kwh.
Tarif Listrik Turun, PLN Berpotensi Rugi Rp 1,38 triliun
JAKARTA. PT PLN (Persero) mengaku akan kehilangan potensi pendapatan atau potential loss sebesar Rp 1,38 triliun akibat penurunan tarif listrik yang diumumkan pemerintah kemarin. Penurunan tarif listrik sebesar 20% dari tarif lama Rp 1.228 per kilowatt hour (kWh) menjadi Rp 1.023 per kWh berlaku untuk pelanggan industri golongan I-III dengan daya listrik 201 kilovolt ampere sampai 30 megavolt ampere dan golongan I-IV dengan daya listrik di atas 30 megavolt ampere. Penurunan tarif tersebut menurut Direktur Utama PLN Fahmi Mochtar akan mengganggu target pendapatan perseroan tahun ini sebesar Rp 89 triliun. Fahmi bilang, penurunan harga BBM memang menyebabkan turunnya biaya pokok penyediaan dari Rp 1.317 per kWh menjadi Rp 1.023 per kwh.