JAKARTA. Sejumlah Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) menyatakan kenaikan tarif di 15 ruas jalan tol tidak berkaitan dengan pemenuhan standar pelayanan minimum (SPM). Namun demikian, pengelola jalan bebas hambatan mengklaim telah memenuhi standar layanan tersebut. Cristantio Prihambodo, Direktur Operasi PT Jasa Marga Tbk mengatakan, pemenuhan SPM sejatinya rutin setiap bulan dilaporkan ke Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
"Kami sudah sesuai Aturan SPM, dan Saya pikir tidak ada hubungannya dengan penyesuaian tarif sekarang," kata dia dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (30/10). Asal tahu saja, Jasa Marga mengelola 11 dari 15 ruas jalan tol yang akan naik mulai Minggu (1/11). Yaitu antara lain ruas jalan tol Jakarta-Bogor-Ciawi, Jakarta-Tanggerang, jalan tol dalam kota Jakarta, jalan tol lingkar luar Jakarta, Padalarang-Culeunyi, dan Cikampek-Purwakarta-Padalarang. Menurut Cristantio, selama ini pihaknya telah memberikan layanan bagi pengguna jalan tol sesuai kewajiban. Bahkan, Jasa Marga mengeluarkan investasi tambahan untuk perangkat-perangkat diluar keharusan. Seperti peningkatan kapasitas pengaduan di
call center, penambahan gerbang tol otomatis (GTO). "Kami juga meningkatkan pemantauan jalur dengan penambahan kamera CCTV, sehingga kami bisa memberikan informasi yang lebih akurat setiap saat," kata Cristantio Wiwik Santoso, Direktur Utama PT Marga Mandala Sakti, pengelola jalan tol ruas Tanggerang-Merak mengatakan, penyesuaian tarif jalan tol memang sudah semestinya dilakukan setiap dua tahun dengan mempertimbangkan inflasi yang terjadi di daerah setempat.
"Kami pun tidak sesuaikan SPM hanya karena ingin naik tarif. Bahkan, kami berupaya meningkatkan item-itemnya meski tidak diatur dalam SPM," ujar dia. Ia mencontohkan, meskipun tidak diwajibkan, pihaknya tetap menyediakan lampu penerangan Jalan di titik tertentu. "Kami memasang 1.000 tiang lampu demi menjaga keselamatan, ada juga penambahan fasilitas ambulans, derek, kami upaya mempercepat jalanan," kata Wiwik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto