Tarif naik, pendapatan PLN di 2013 tumbuh 10,6%



JAKARTA. Pendapatan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) pada 2013 lalu tumbuh sebesar 10,6% menjadi Rp 257,4 triliun dari Rp 232,7 triliun pada 2012.

Meningkatnya pendapatan usaha di tahun 2013 tersebut berasal dari perpaduan antara kenaikan volume penjualan tenaga listrik dan kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL) sebesar 15%  yang dilakukan secara bertahap tiap triwulan.

Kenaikan volume penjualan listrik diyakini sebagai akibat pertumbuhan ekonomi nasional yang berdampak pada penambahan 3,8 juta pelanggan baru. Total pelanggan PLN hingga akhir 2013 mencapai 54 juta.Meski pendapatan meningkat, laba bersih PLN justru merugi sebesar  Rp 29,5 triliun atau turun drastis dari laba bersih tahun 2012 yang mencapai Rp 3,2 triliun. Kerugian PLN pada 2013  terutama disebabkan oleh peningkatan rugi selisih kurs sebesar Rp42,2 triliun dan peningkatan beban bunga sebesar Rp5,5 triliun.Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto dalam keterangan tertulis Rabu (5/3) menjelaskan peningkatan rugi selisih kurs sebesar Rp 42,2 triliun tersebut disebabkan karena  melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS sebesar 20,7% dan  3,6% terhadap Yen Jepang.  Hal ini menyebabkan nilai utang  PLN dan utang sewa pembiayaan atas penerapan ISAK 8 terhadap transaksi dengan Independent Power Producer (IPP) yang didominasi oleh pinjaman valas meningkat secara tajam.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie