Tarif Pajak Impor Mobil dari China ke Eropa Bakal Dipangkas



KONTAN.CO.ID - BRUSSELS. Komisi Eropa akan memangkas tarif yang diusulkan bagi impor mobil yang dibuat di China. Salah satunya adalah produk bikinan Tesla. 

Komisi Eropa, seperti dikutip Reuters, menetapkan, tarif baru untuk kendaraan Tesla dikurangi sekitar 9%. Nilainya jadi lebih rendah tarif yang diusulkan pada Juli, yakni 20,8%. Tesla juga telah meminta perhitungan ulang tarifnya.

Eksekutif Uni Eropa pada Selasa (20/8) masih percaya jika kendaraan listrik produksi China telah diuntungkan oleh subsidi yang cukup besar. Lembaga ini mengusulkan bea masuk bisa sampai 36,3%. 


Baca Juga: Dihajar Sanksi Uni Eropa, Pertamina Pertimbangkan Impor Minyak Asal Rusia

Nilai tersebut sedikit lebih rendah dari bea masuk sementara yang maksimum sebesar 37,6% dan telah ditetapkan pada bulan Juli. 

Tesla termasuk perusahaan yang digolongkan sebagai perusahaan yang bekerjasama dengan investigasi yang digelar Uni Eropa. Komisi Eropa telah melakukan investigasi pada fasilitas Tesla di China, untuk memverifikasi subsidi apa saja yang telah diterima perusahaan tersebut.

Seorang pejabat Komisi Eropa mengatakan, Jerman telah menyimpulkan Tesla menerima lebih sedikit subsidi dari pemerintah China. Ini terutama bila dibandingkan dengan produsen kendaraan listrik China lain yang diselidiki Jerman. Tarif bagi Tesla masih berada di atas bea masuk standar Uni Eropa sebesar 10% untuk impor mobil.

Pemangkasan tarif juga akan diterima oleh Volkswagen sebesar 21,3% untuk Cupra Tavascan. Kendaraan ini diproduksi oleh merek Seat di China.

Perjanjian tersebut merupakan kompromi awal Jerman atas tarif yang telah menjadi permasalahan di antara para pembuat mobil Jerman yang melakukan ekspor ke China. Volkswagen menolak berkomentar ketika dihubungi Reuters.

Komisi Eropa pada Selasa mengatakan, ketiga perusahaan yang telah diambil sampelnya masing-masing akan menerima bea masuk sedikit lebih rendah. Mereka adalah BYD yang akan dikenakan tarif pajak sebesar 17%, Geely 19,3% dan SAIC 36,3%. 

Baca Juga: PM Italia Giorgia Meloni Kunjungi China, untuk Perbaiki Hubungan Bilateral

Editor: Avanty Nurdiana