KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 11% yang berlaku mulai 1 April berpotensi mengerek penerimaan pajak jenis ini. Direktur Eksekutif Pratama-Kreston Tax Research Institute (TRI) Prianto Budi Saptono memproyeksikan penerimaan PPN dalam negeri sampai dengan akhir 2022 secara prorata mencapai Rp 271,96 triliun dan PPN Impor diperkirakan mencapai Rp 227,16 triliun. “Secara agregat, proyeksi penerimaan PPN dengan asumsi tarif masih tetap 10% ada di angka Rp 499,12 triliun,” ujar Prianto kepada Kontan.co.id, Selasa (17/5).
Nah, dengan adanya kenaikan tarif PPN menjadi 11% yang mulai berlaku sejak 1 April 2022, Prianto memproyeksikan total penerimaan PPN sampai dengan akhir 2022 mencapai Rp 549,03 triliun. Baca Juga: Hingga April 2022, Penerimaan Cukai Rokok Capai 39,47% dari Target APBN Lebih lanjut Prianto mengatakan, pemulihan ekonomi Indonesia yang semakin membaik dapat meningkatkan konsumsi dalam negeri.