KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia mengalami defisit dengan negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Produk ekspor Indonesia masih kalah saing dengan negara lain. Pasalnya tarif bea masuk produk asal Indonesia masih tinggi di negara anggota OKI. "Ganjalan utama ekspor ke OKI adalah tarif impor yang tinggi di negara mereka," ujar Staf Ahli Kementerian Perdagangan (Kemendag) Bidang Hubungan Internasional Arlinda saat membuka workshop OKI, Senin (2/9). Asal tahu saja, perdagangan Indonesia dengan negara OKI mengalami penurunan. Bahkan pada tahun 2018 lalu Indonesia mengalami defisit neraca dagang dengan negara OKI.
Tarif tinggi, Indonesia defisit dengan negara OKI
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia mengalami defisit dengan negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Produk ekspor Indonesia masih kalah saing dengan negara lain. Pasalnya tarif bea masuk produk asal Indonesia masih tinggi di negara anggota OKI. "Ganjalan utama ekspor ke OKI adalah tarif impor yang tinggi di negara mereka," ujar Staf Ahli Kementerian Perdagangan (Kemendag) Bidang Hubungan Internasional Arlinda saat membuka workshop OKI, Senin (2/9). Asal tahu saja, perdagangan Indonesia dengan negara OKI mengalami penurunan. Bahkan pada tahun 2018 lalu Indonesia mengalami defisit neraca dagang dengan negara OKI.