JAKARTA. Kenaikan tarif tol terakhir, Oktober 2011 lalu, tentu akan mempertebal kocek para pengelola jalan bebas hambatan. Sebagai pengelola ruas jalan tol terpanjang, PT Jasa Marga Tbk (JSMR), tentu kecipratan rezeki dari peningkatan tarif. Dari 14 ruas tol yang mengalami kenaikan harga, 12 ruas dikelola JSMR. Analis menilai dampak dari kenaikan tersebut akan tecermin pada kinerja JSMR di 2012. Maria Renata, Analis Mandiri Sekuritas, mengatakan, sekitar 80% pendapatan JSMR berasal dari pengoperasian jalan tol. Memang, kenaikan tarif di tiap ruas tol yang dikelola JSMR, berbeda-beda.
Ruas jalan tol JSMR yang menikmati kenaikan tarif paling tinggi adalah ruas Pondok Aren-Ulujami. Peningkatannya mencapai 25%. Tarif berkendara di ruas itu yang semula Rp 2.000, sejak Oktober 2011 menjadi Rp 2.500. Dalam hitungan Dang Maulida, Analis Indopremier, tarif rata-rata di seluruh ruas tol yang dikelola Jasa Marga pada tahun ini adalah Rp 4.870 per kendaraan. Angka itu mencerminkan kenaikan sebesar 6,24% dari tahun sebelumnya, Rp 4.584 per kendaraan. Angka itu diperoleh Dang dengan membagi estimasi total pendapatan dengan jumlah kendaraan yang melintas di ruas tol JSMR. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan yang terjadi di 2011, proyeksi Dang terbilang tinggi. Untuk tahun 2011, tarif per kendaraan JSMR hanya meningkat 0,46% daripada tarif tol 2010, yaitu Rp 4.563 per kendaraan. Kenaikan trafik Pertumbuhan kinerja JSMR di tahun ini juga akan ditopang oleh kenaikan trafik kendaraan yang melintas di ruas tol kelolaan JSMR. Ruas tol yang diperkirakan mengalami kenaikan tertinggi adalah Bogor Outer Ring Road. Proyeksi pertumbuhan trafik di ruas itu mencapai 20% per tahun. Jumlah kendaraan yang melintas ruas tol tersebut diperkirakan berkisar 40.000-50.000 per hari. Dang memprediksikan, total trafik kendaraan yang melintasi ruas tol JSMR pada 2012 sekitar 3,10 juta kendaraan per hari. Angka ini naik 9,15% dibanding perkiraan trafik tahun 2011 yang diperkirakan sebanyak 2,84 juta kendaraan per hari. Hitungan Dang, trafik kendaraan JSMR sekitar 1,1 miliar kendaraan sepanjang tahun 2012. Selama 2011, proyeksi trafik di ruas JSMR sekitar 1,04 miliar kendaraan. Memang, tidak semua ruas tol kelolaan JSMR menunjukkan tren kenaikan. Ambil contoh ruas tol Dalam Kota Jakarta. Trafik kendaraan tahun ini di ruas itu diperkirakan turun sekitar 1%-2%.
Maria menghitung, pendapatan JSMR selama 2012 mencapai Rp 5,73 triliun, atau naik sekitar 20% dari pendapatan 2011 Rp 4,79 triliun. Proyeksi laba bersih JSMR untuk 2012 adalah Rp 1,7 triliun, atau naik 20% dari perkiraan 2011. Baik Dang, Maria, maupun Pandu Anugerah, Analis dari Bahana Securities kompak merekomendasikan beli untuk JSMR. Dang memasang target harga JSMR Rp 4.800 per saham. Hitungan Maria, JSMR bisa mencapai Rp 4.100 per saham. Target versi Pandu adalah Rp 5.000 per saham. "Karena pasar berfluktuasi, bisa saja harga JSMR kembali turun di bawah target harga JSMR hitungan saya," kata Maria. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Djumyati P.