KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laporan terbaru dari International Monetary Fund (IMF) dinilai menjadi peringatan serius bahwa tekanan ekonomi akibat kebijakan tarif baru Amerika Serikat berisiko mendorong utang publik global ke tingkat tertinggi sejak Perang Dunia II, melampaui level pandemi COVID-19. Ekonom dan Guru Besar Universitas Andalas, Syafruddin Karimi menilai hal ini tentunya akan berimbas ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Pasalnya tarif yang diumumkan oleh AS dan balasan dari negara lain menurut IMF akan menambah ketidakpastian kebijakan dan memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi global. Dalam skenario ekstrem, jika tarif diperluas dan menyebabkan penurunan pendapatan serta output ekonomi, rasio utang terhadap PDB bisa melonjak di atas 117% pada 2027, mendekati kondisi pasca-Perang Dunia II.
Tarif Trump Berisiko Mendorong Utang Publik Gobal ke Tingkat Tertinggi Sejak PD II
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laporan terbaru dari International Monetary Fund (IMF) dinilai menjadi peringatan serius bahwa tekanan ekonomi akibat kebijakan tarif baru Amerika Serikat berisiko mendorong utang publik global ke tingkat tertinggi sejak Perang Dunia II, melampaui level pandemi COVID-19. Ekonom dan Guru Besar Universitas Andalas, Syafruddin Karimi menilai hal ini tentunya akan berimbas ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Pasalnya tarif yang diumumkan oleh AS dan balasan dari negara lain menurut IMF akan menambah ketidakpastian kebijakan dan memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi global. Dalam skenario ekstrem, jika tarif diperluas dan menyebabkan penurunan pendapatan serta output ekonomi, rasio utang terhadap PDB bisa melonjak di atas 117% pada 2027, mendekati kondisi pasca-Perang Dunia II.