Tarik minat investor, Kawasan Industri Jababeka digitalisasi layanan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawasan Industri Jababeka (KIJA) terus melakukan digitalisasi layanan untuk kemudahan tenant dan calon tenant. Upaya itu setelah terjadi perubahan perilaku konsumen dalam mengandalkan teknologi.

General Manager Kawasan Industri Jababeka, Rudy Subrata menjelaskan akibat penerapan kebijakan physical distancing saat ini hampir semua kegiatan dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Untuk beradaptasi dengan kondisi itu, Jababeka mendigitalisasi layanannya, yaitu J-FAST (Jababeka focus to accelerate services tenant).

"Zaman sudah digital dan semua serba online sekarang, tetapi tanpa infrastruktur yang memadai tidak bakal berjalan lancar juga. Ditambah, perlunya ada tenant relations berupa pelayanan yang prima, agar tenant bisa nyaman," ungkap Rudy dalam siaran pers, Sabtu (6/3).


Head of Tenant Relation PT Jababeka Infrastruktur, Vega Violetta menambahkan, pelayanan perizinan yang disediakan oleh J-FAST, baik itu perizinan lingkungan, mendirikan usaha, layak fungsi, persetujuan bangunan gedung (PBG),  serta perpanjangan hak guna bangunan semua sudah digital yang bisa diakses melalui jfast.co.id.

Baca Juga: Jababeka resmi membuka Fabrication Laboratory di kawasan Medical Science Center

"Kelebihan kami adalah experience kami sebagai kawasan industri sudah 31 tahun lebih, sehingga kami sudah memiliki credibility dan trustability lebih tinggi," kata Vega.

Selain itu, pembangunan gedung di Kawasan Industri Jababeka sudah bisa langsung konstruksi karena sudah ada tata ruang yang disediakan khusus untuk kawasan industri. Dengan begitu, Vega meyakini untuk mendapatkan PGB bisa dilakukan sembari membangun gedung atau pabrik.

Dari sisi infrastruktur telekomunikasi, Direktur PT Infrastruktur Cakrawala Telekomunikasi (ICTel) Muhammad Ayub Arwin menjelaskan Kawasan Industri Jababeka akan menyediakan premium service berupa penyediaan smart infrastructure dan smart living.

Baca Juga: Jababeka akan kembangkan Silicon Valley Jababeka

Untuk smart infrastructure, pihaknya menyediakan layanan fiber optik, CCTV, lampu di hampir semua titik di lahan seluas 5.600 hektare. Sehingga jika ada pabrik yang mau dibangun sudah bisa terjamin jaringan telekomunikasi dan keamanannya.

Sementara untuk smart living, tambahnya, pihaknya memiliki aplikasi yang bernama J-Smart. "Dengan aplikasi ini, para tenant dan masyarakat setempat lebih mudah mengadukan keluhan, mendapatkan layanan, dan berkomunikasi langsung antara tenant dan pengelola atau pihak lain," sebutnya.

Rudy menganggap infrastruktur telekomunikasi dan pelayanan prima yang ada di Kawasan Industri Jababeka sudah kompak dan bersinergi dengan baik. Ia pun berharap digitalisasi layanan ini bisa memberi kepuasan kepada tenant atau calon tenant nanti.

“Ke depan, kami juga ingin mengeluarkan kluster baru, mulai Espace Block dan Smart Manufacture Hub, kawasan industri halal, bio tech, high tech, yang begitu launching, harapannya investor asing mau invest,” tutup Rudy.

Baca Juga: Jababeka, Ciputra, dan Summarecon, pengembang terpopuler sepanjang 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati