KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Light Rail Transit (LRT) Palembang dibuka secara komersial pada Oktober tahun lalu. Guna menarik masyarakat beralih ke moda angkutan masal pemerintah masih mengelontorkan subsidi untuk tarif. Tahun ini pemerintah telah mengalokasikan subsidi Rp 123 miliar selama tiga tahun. Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan, subsidi tarif LRT Palembang masih berasal dari pemerintah pusat. "Dimanapun angkutan masal pasti disubsidi termasuk bis. Kami akan duduk bersama pemerintah provinsi untuk masalah ini, sudah ada undang-undang pemerintah harus berikan subsidi. Kalau ingin mengalihkan ke angkutan masal harus subsidi agar masyarakat mau beralih. Bisa bayangkan kalau tidak disubsidi. Kami masih konsentrasi selesaikan ini," terang Zulfikri saat acara FGD 'LRT Jebodebek & Sumsel untuk siapa?' di Gedung Kompas Gramedia pada Rabu (13/2).
Tarik minat masyarakat gunakan LRT, pemerintah gelontorkan subsidi tarif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Light Rail Transit (LRT) Palembang dibuka secara komersial pada Oktober tahun lalu. Guna menarik masyarakat beralih ke moda angkutan masal pemerintah masih mengelontorkan subsidi untuk tarif. Tahun ini pemerintah telah mengalokasikan subsidi Rp 123 miliar selama tiga tahun. Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan, subsidi tarif LRT Palembang masih berasal dari pemerintah pusat. "Dimanapun angkutan masal pasti disubsidi termasuk bis. Kami akan duduk bersama pemerintah provinsi untuk masalah ini, sudah ada undang-undang pemerintah harus berikan subsidi. Kalau ingin mengalihkan ke angkutan masal harus subsidi agar masyarakat mau beralih. Bisa bayangkan kalau tidak disubsidi. Kami masih konsentrasi selesaikan ini," terang Zulfikri saat acara FGD 'LRT Jebodebek & Sumsel untuk siapa?' di Gedung Kompas Gramedia pada Rabu (13/2).