Tarik minat pembeli, PP Properti mengulur DP



JAKARTA. PT PP Properti tak ingin tenggelam dalam kelesuan pasar  properti. Anak perusahaan PT Pembangunan Perumahan (PTPP) menyodorkan skema pembayaran uang muka alias down payment dengan tenor pelunasan yang lebih panjang agar penjualan propertinya bisa lebih bergairah.

PP Properti akan menerapkan strategi tersebut untuk proyek-proyek apartemen non-subsidi. Perusahaan itu tengah menjajaki perbankan sebagai penjamin kredit.

Perusahaan properti yang akan menggelar penawaran saham perdana tersebut berharap program tersebut mampu menarik minat konsumen. Apalagi, harga jual hunian vertikal itu relatif miring seperti yang diamanatkan pemerintah.


Selama ini, PP Properti hanya memberikan batas maksimal tenor pelunasan uang muka 24 bulan. Nah, PP Properti berencana menawarkan tenor lebih dari itu. "Kami akan memberikan tenor cicilan yang lebih panjang," ujar Ari Kartika, General Manager Marketing and Commercial PT PP Properti, Kamis (7/5).

Tahap perdana, PP Properti akan menerapkan cara tersebut di proyek The Ayoma. Ini adalah proyek apartemen di Serpong, Banten.

Selain memberikan iming-iming tenor cicilan uang muka yang lebih panjang, PP Properti juga berharap kinerjanya tahun ini bisa mendapatkan katalis positif dari proyek pemerintah. Maklum, PP Properti kecipratan berkah program Satu Juta Rumah yang digulirkan pemerintah. Perusahaan tersebut juga mendirikan rumah susun milik alias rusunami.

Perusahaan pelat merah itu sudah merilis rusunami melalui proyek Gunung Putri Square di Bogor, Jawa Barat. Di rusunami berkonsep apartemen itu, PP Properti sudah merilis satu menara bernama Tower Pinus.

PP Properti melego unit Tower Pinus dengan rentang harga Rp 198 juta-Rp 240 juta per unit. Besaran uang muka unit itu Rp 25 juta dan bisa dicicil 16 kali. Perusahaan tersebut mengklaim saat ini tinggal tersisa 100 unit dari 896 unit yang ditawarkan.

Sembari melego unit Tower Pinus yang tersisa, PP Properti berencana meluncurkan menara kedua bernama Tower Palem. Rencananya, menara itu akan berisi  840 unit. Sayangnya, manajemen

PP Properti belum bisa membeberkan waktu peluncuran menara keduanya.

Tahun ini, PP Properti membidik pra penjualan alias marketing sales sebesar Rp 2,5 triliun. Target tersebut lebih tinggi dibanding dengan realisasi maketing sales sepanjang tahun lalu yang sebesar Rp 1,3 triliun.

Hingga akhir kuartal I-2015, PP Properti mengantongi marketing sales Rp 600 miliar. Itu berarti, perusahaan tersebut masih harus mengejar kekurangan target marketing sales Rp 1,9 triliun hingga akhir tahun nanti.

Mayoritas raihan marketing sales kuartal I-2015 berasal dari proyek rumah tapak. Ke depan PP Properti memprediksi bakal lebih banyak memperoleh marketing sales dari proyek high rise. "Ini karena kami arahnya nanti akan fokus pada proyek hunian vertikal," pungkas Ari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto