KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus berupaya mendorong emiten jumbo dengan aset besar untuk melantai di bursa saham. Terutama, perusahaan konglomerasi di Indonesia. Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia I Gede Nyoman Yetna menjelaskan saat ini pihaknya telah menggelar survei kepada konglomerasi dan grup perusahaan besar yang belum menjadi perusahaan tercatat. "Tujuannya adalah bagaimana kami menggali mereka, terutama dari pemilik perusahaan, untuk mengetahui apa yang menyebabkan mereka belum masuk ke pasar modal Indonesia," jelasnya usai konferensi pers, Senin (12/8).
Baca Juga: Resmi Melantai di BEI, Esta Indonesia (NEST) Bakal Perkuat Ekspor Selain dari sisi calon perusahaan tercatat, BEI juga melakukan riset atau survei kepada investor. Nyoman bilang pihaknya akan mencari tahu bagaimana persepsi dan keinginan investor di pasar modal. "Dua hal ini yang akan kami kombinasikan untuk menjadi masukan kepada regulator, pemegang saham untuk mengembangkan pasar modal Indonesia ke depannya," ucap dia. Dalam pipeline, BEI juga telah mengantongi dua rencana Initial Public Offering (IPO) dari perusahaan dengan aset berskala jumbo alias perusahaan mercusuar atau lighthouse company. Adapun perusahaan mercusuar merupakan perusahaan yang memiliki kapitalisasi pasar minimal Rp 3 triliun. Dari komposisi free float-nya minimal mencapai 15%. "Yang sudah satu perusahaan, mudah-mudahan akan masuk di pasar modal Indonesia tahun ini. Sementara yang satu sedang proses perbaikan laporan keuangannya," kata Nyoman.