Tarik Pasukan dari Lysychansk, Zelenskyy: Pasukan Ukraina akan Rebut Kembali



KONTAN.CO.ID - KYIV. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengakui, pasukannya telah ditarik dari Kota Lysychansk, benteng terakhir Ukraina di Provinsi Luhansk.

Namun, dia berjanji pada Minggu (3/7) malam, untuk merebut kembali kendali atas wilayah yang hilang dengan bantuan senjata jarak jauh dari negara-negara Barat.

Rusia menyatakan, pasukannya merebut Lysychansk kurang dari seminggu setelah merebut Severdonetsk, memberinya kendali penuh atas Luhansk,  kemenangan politik yang memenuhi tujuan utama perang mereka. 


Fokus medan perang sekarang bergeser ke Provinsi Donetsk, yang bersama dengan Luhansk membentuk apa yang dikenal sebagai wilayah Donbas.

Baca Juga: Australia Janji Kirimkan Kendaraan Lapis Baja dan Drone ke Ukraina

"Jika komandan tentara kami menarik orang dari titik-titik tertentu di depan, di mana musuh memiliki keunggulan daya tembak terbesar, dan ini juga berlaku untuk Lysychansk, itu hanya berarti satu hal," kata Zelenskyy.

"Bahwa kami akan kembali berkat taktik kami, berkat peningkatan pasokan senjata modern," ujarnya dalam pidato video malamnya, seperti dikutip Al Jazeera.

Itu termasuk senjata jarak jauh seperti peluncur roket HIMARS yang Amerika Serikat pasok, dia menambahkan.

Baca Juga: Rusia Akhirnya Mengaku Kehabisan Senjata di Perang Ukraina untuk Pertama Kalinya

"Fakta bahwa kami melindungi nyawa tentara kami, rakyat kami, memainkan peran yang sama pentingnya. Kami akan membangun kembali tembok, kami akan memenangkan kembali tanah, dan orang-orang harus dilindungi di atas segalanya," tegas Zelenskyy.

Sejak meninggalkan serangan di ibu kota Ukraina, Kyiv, Rusia telah memusatkan operasi militernya di jantung industri Donbas, di mana proksi separatis yang didukung Moskow telah memerangi tentara Ukraina sejak 2014.

Rusia mengatakan, sedang merebut wilayah Luhansk untuk memberikannya kepada Republik Rakyat Luhansk yang didukung Moskow, yang kemerdekaannya diakui sebelum menyerang Ukraina pada 24 Februari lalu.

Editor: S.S. Kurniawan