JAKARTA. Keterbatasan anggaran untuk membiayai pembangunan infrastruktur memaksa pemerintah memutar otak untuk memenuhi kebutuhan pendanaan. Salah satu opsi pendanaan untuk proyek infrastruktur adalah utang. Deputi bidang Pendanaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Wismana Adi Suryabrata mengatakan, dalam lima tahun ke depan pemerintah berencana berutang sebesar US$ 34 miliar. Menurut dia, rencana penarikan pinjaman ini akan masuk daftar buku biru (blue book) yang memuat rencana proyek infrastruktur berikut sumber pendanaannya dalam lima tahun ke depan. Wismana memaparkan, pinjaman ini akan digunakan untuk beberapa keperluan. Salah satunya membiayai royek infrastruktur. Dari total rencana pinjaman sebesar US$ 34 miliar, "Alokasi untuk (proyek) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) mencapai US$ 23 miliar," ujar Wismana akhir pekan lalu.
Tarik pinjaman untuk proyek infrastruktur
JAKARTA. Keterbatasan anggaran untuk membiayai pembangunan infrastruktur memaksa pemerintah memutar otak untuk memenuhi kebutuhan pendanaan. Salah satu opsi pendanaan untuk proyek infrastruktur adalah utang. Deputi bidang Pendanaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Wismana Adi Suryabrata mengatakan, dalam lima tahun ke depan pemerintah berencana berutang sebesar US$ 34 miliar. Menurut dia, rencana penarikan pinjaman ini akan masuk daftar buku biru (blue book) yang memuat rencana proyek infrastruktur berikut sumber pendanaannya dalam lima tahun ke depan. Wismana memaparkan, pinjaman ini akan digunakan untuk beberapa keperluan. Salah satunya membiayai royek infrastruktur. Dari total rencana pinjaman sebesar US$ 34 miliar, "Alokasi untuk (proyek) di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) mencapai US$ 23 miliar," ujar Wismana akhir pekan lalu.