Tarik tunai di ATM Link bakal gratis



JAKARTA. Akhirnya, bank pemerintah (BUMN) berbaik hati terhadap nasabah. Himpunan Bank-Bank Negara (Himbara) memastikan bakal menurunkan tarif transaksi di jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) Link sebagai buah dari konsolidasi jaringan ATM bank BUMN.

Himbara telah menentukan tarif baru bertransaksi di ATM Link. Penurunan tarif terjadi pada tiga dari empat jenis transaksi di ATM Link.

Pemangkasan tarif ini hanya berlaku bagi transaksi antar bank BUMN. Dus, yang bakal menikmati penurunan tarif yakni nasabah empat bank pelat merah yaitu Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Tabungan Negara (BTN).  


Penurunan tarif paling dalam terjadi di transaksi tarik tunai dari semula Rp 7.500 per transaksi menjadi gratis. Catatan saja, Himbara belum menyepakati revisi tarif ATM di transaksi pembayaran.

Sis Apik Wijayanto, Direktur Konsumer BRI mengatakan, nasabah bank BUMN bisa menikmati biaya lebih murah ketika melakukan transaksi di jaringan ATM Link sebagai hasil penghematan biaya dari konsolidasi jaringan ATM bank BUMN.

Setali tiga uang, Achmad Baequni, Direktur Utama BNI mengakui, bankir-bankir BUMN sudah menyetujui untuk menghapuskan biaya tarik tunai di ATM Link. Tapi, dia menambahkan, tarik tunai di ATM bank BUMN reguler tetap memiliki tarif sama.

“Biaya tarik tunai di ATM Link sudah disepakati untuk gratis,” tandas Baequni, Senin (31/10). Ia menyatakan, para bankir BUMN berharap, penurunan biaya transaksi akan mendorong masyarakat untuk bertransaksi di jaringan ATM Link yang sudah disediakan oleh bank BUMN.

Efek jangka panjang, biaya transaksi murah di ATM bisa menarik minat calon nasabah yang berujung pada penambahan jumlah nasabah. Dia melanjutkan, tarif baru tersebut masih dalam bentuk promosi di beberapa unit ATM Link uji coba (pilot project).

Perbanyak ATM

Himbara menargetkan akan mendirikan 10.000 ATM Link hingga akhir tahun 2016. BRI, BNI dan Bank Mandiri berkontribusi masing-masing 3.000 ATM. Sisanya BTN menyumbang 1.000 unit mesin.

Ke depan, ATM Link ini akan beredar di wilayah yang merupakan wilayah BUMN. Contoh, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina, kantor Pegadaian, serta tempat lain yang dibutuhkan oleh nasabah seperti Alfamart dan tempat pembelanjaan.

“Kami juga akan melakukan sinergi mesin EDC milik bank-bank BUMN,” tambah Baequni. Asal tahu saja, Himbara dan PT Telkom Indonesia telah sepakat mendirikan perusahaan switching yang bakal mengoperasikan konsolidasi jaringan ATM dan mesin gesek atawa electronic data capture (EDC) empat bank BUMN.

Himbara menghitung, pendirian perusahaan switching bisa menghemat biaya sekitar Rp 6,8 triliun per tahun. Target awal, 10.000 mesin ATM Link kelar Oktober 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini