JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk mulai mendapat berkah dari penjualan makanan ringan bermerek Taro. Selama semester I-2012, emiten berkode saham AISA ini meraih kontribusi penjualan Taro sekitar Rp 150 miliar. Kontribusi Taro terbilang lumayan mengingat bisnis dan merek itu baru masuk ke portofolio Tiga Pilar pada kuartal III-2011. Kala itu, Tiga Pilar mengakuisisi Taro dari PT Unilever Indonesia Tbk senilai Rp 200 miliar. "Penjualan Taro kan pembukuannya mulai full tahun ini jadi mulai terlihat kontribusi riilnya sekarang," ungkap Yuliani Liyuwardi, Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar kepada KONTAN, Selasa (14/8). Kinerja Taro melambungkan penjualan segmen manufaktur makanan. Per Juni 2012, Tiga Pilar meraih penjualan manufaktur makanan senilai Rp 619,39 miliar, tumbuh 33,69% dari periode sama 2011. Ini disumbangkan pula oleh produk lama, seperti mie kering dan bihun. Segmen manufaktur makanan menopang 48,17% dari total penjualan bersih perusahaan di semester I-2012 senilai Rp 1,29 triliun.
Taro menyumbang Rp 150 miliar ke Tiga Pilar
JAKARTA. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk mulai mendapat berkah dari penjualan makanan ringan bermerek Taro. Selama semester I-2012, emiten berkode saham AISA ini meraih kontribusi penjualan Taro sekitar Rp 150 miliar. Kontribusi Taro terbilang lumayan mengingat bisnis dan merek itu baru masuk ke portofolio Tiga Pilar pada kuartal III-2011. Kala itu, Tiga Pilar mengakuisisi Taro dari PT Unilever Indonesia Tbk senilai Rp 200 miliar. "Penjualan Taro kan pembukuannya mulai full tahun ini jadi mulai terlihat kontribusi riilnya sekarang," ungkap Yuliani Liyuwardi, Sekretaris Perusahaan Tiga Pilar kepada KONTAN, Selasa (14/8). Kinerja Taro melambungkan penjualan segmen manufaktur makanan. Per Juni 2012, Tiga Pilar meraih penjualan manufaktur makanan senilai Rp 619,39 miliar, tumbuh 33,69% dari periode sama 2011. Ini disumbangkan pula oleh produk lama, seperti mie kering dan bihun. Segmen manufaktur makanan menopang 48,17% dari total penjualan bersih perusahaan di semester I-2012 senilai Rp 1,29 triliun.