KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tas rajutan saat ini dianggap ketinggalan zaman. Namun beberapa pihak berupaya mengangkat kembali pamor kerajinan ini. Salah satunya dengan menggunakan bahan daur ulang. Langkah ini juga membantu mengurangi sampah plastik. Rajoet.id merupakan salah satu brand yang menginisiasi kerajinan tas rajut ini dengan menggandeng perajin di Jawa Timur. Founder Rajoet.id, Felicia Ng menjelaskan, langkah tersebut menyelesaikan dua permasalahan sekaligus, yakni sampah dan pemberdayaan ibu. "Kita memberdayakan ibu-ibu pengrajin di Jawa Timur untuk menaikkan standar hidup," terang Felicia, pekan lalu. Pemilihan Jawa Timur karena di kawasan ini ada tradisi dan budaya menganyam. " Tas anyaman itu sudah lama sekali dari turun-temurun, tapi kita mau menginovasi, mengembangkan supaya orang-orang itu suka dan mau pakai barang sustainable," tuturnya.
Tas Rajutan Kekinian Pakai Daur Ulang, Makin Diminati Pasar Ekspor
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tas rajutan saat ini dianggap ketinggalan zaman. Namun beberapa pihak berupaya mengangkat kembali pamor kerajinan ini. Salah satunya dengan menggunakan bahan daur ulang. Langkah ini juga membantu mengurangi sampah plastik. Rajoet.id merupakan salah satu brand yang menginisiasi kerajinan tas rajut ini dengan menggandeng perajin di Jawa Timur. Founder Rajoet.id, Felicia Ng menjelaskan, langkah tersebut menyelesaikan dua permasalahan sekaligus, yakni sampah dan pemberdayaan ibu. "Kita memberdayakan ibu-ibu pengrajin di Jawa Timur untuk menaikkan standar hidup," terang Felicia, pekan lalu. Pemilihan Jawa Timur karena di kawasan ini ada tradisi dan budaya menganyam. " Tas anyaman itu sudah lama sekali dari turun-temurun, tapi kita mau menginovasi, mengembangkan supaya orang-orang itu suka dan mau pakai barang sustainable," tuturnya.