JAKARTA. PT Taspen akan mengubah portofolio investasi tahun ini. Taspen akan memperbesar portofolio investasi langsung, saham dan reksadana. Di sisi lain, Taspen akan memangkas investasi deposito dan obligasi. Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro menyebut, strategi ini dilakukan untuk menggenjot hasil investasi. Instrumen saham dan investasi langsung berpotensi untuk memberikan imbal hasil yang lebih besar. Di sisi regulasi, Taspen masih punya ruang untuk menggeser portofolio. Untuk portofolio investasi langsung, misalnya, Iqbal mengatakan, porsinya akan meningkat dari tahun lalu yang hanya 1,06% dari total dana investasi. Regulasi mengizinkan Taspen memiliki porsi investasi langsung sampai 5%. "Tidak akan langsung sebesar 5%, tahun ini kami 3% dulu," kata Iqbal.
Taspen tergiur untuk memperbesar investasi langsung karena hasilnya lebih mentereng. Rata-rata imbal hasil investasi langsung dapat mencapai di atas 14%. Taspen berencana untuk meningkatkan kepemilikan saham di beberapa perusahaan, seperti di PT Bank Kesejahteraan Ekonomi dari 12,49% menjadi 20%. Perusahaan pelat merah ini juga berniat menyuntik modal tahap kedua ke perusahaan reasuransi raksasa, Indonesia Re. Peningkatan investasi langsung juga bakal dilakukan dengan menyuntik dana ke proyek-proyek infrastruktur. Taspen berniat masuk ke beberapa proyek seperti pelabuhan, pembangkit tenaga listrik, dan jalan tol. Taspen berencana menggandeng sesama BUMN untuk proyek-proyek tersebut. "Mulai Juli nanti kami jalan masuk ke infrastruktur," ujar dia.