JAKARTA. PT Taspen menyiapkan gugatan hukum kepada dua perusahaan properti yang diduga melakukan wanprestasi dalam investasi. Taspen menilai dua perusahaan properti ini tidak memberikan imbal hasil yang wajar dan tidak transparan dalam pengelolaan investasi perusahaan asuransi pelat merah aparatur negara tersebut. Kasus bermula dari penempatan dana investasi Taspen dengan skema penyertaan langsung pada 1991 silam. Dana investasi Taspen itu ternyata mandek. Tiga tahun terakhir ini, Taspen melakukan penagihan. Hasilnya, saat ini, Taspen baru memperoleh 50% dari penyertaan langsung mereka ke properti tersebut. Separuh pengembalian tersebut dalam bentuk tunai dan unit-unit properti. Properti ini berupa gedung perbelanjaan di Jakarta dan Surabaya.
Taspen berencana gugat dua perusahaan properti
JAKARTA. PT Taspen menyiapkan gugatan hukum kepada dua perusahaan properti yang diduga melakukan wanprestasi dalam investasi. Taspen menilai dua perusahaan properti ini tidak memberikan imbal hasil yang wajar dan tidak transparan dalam pengelolaan investasi perusahaan asuransi pelat merah aparatur negara tersebut. Kasus bermula dari penempatan dana investasi Taspen dengan skema penyertaan langsung pada 1991 silam. Dana investasi Taspen itu ternyata mandek. Tiga tahun terakhir ini, Taspen melakukan penagihan. Hasilnya, saat ini, Taspen baru memperoleh 50% dari penyertaan langsung mereka ke properti tersebut. Separuh pengembalian tersebut dalam bentuk tunai dan unit-unit properti. Properti ini berupa gedung perbelanjaan di Jakarta dan Surabaya.