Taspen bidik imbal hasil investasi 2018 sebesar 8,50%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Taspen (Persero) akan mengubah komposisi investasi pada tahun ini. Diharapkan dengan strategi tersebut, pertumbuhan aset dan kinerja perusahaan bisa semakin baik.

Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro mengatakan, target yield of investment (YOI) pada tahun ini sebesar 8,5%. Untuk mencapai itu, Taspen akan melakukan perubahan komposisi investasi.

Salah satu perubahan komposisi yakni menurunkan komposisi investasi dalam bentuk deposito dari 20% menjadi 10% atau lebih rendah lagi. “Karena suku bunganya masih rendah sekali,” kata Iqbal saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (14/2).


Penempatan investasi dalam bentuk deposito sebesar 20% pada 2017, karena pada saat itu banyak investasi yang jatuh tempo menjelang penutupan akhir tahun. “Yang belum ditempatkan, ditaruh di deposito,” jelas Iqbal.

Komposisi terbesar investasi Taspen akan tetap dialokasikan di fixed income dalam hal ini surat utang negara (SUN), sukuk, kontrak investasi kolektif dan efek beragun aset, sebesar 65%.

Proyek infrastruktur masih menjadi instrumen investasi Taspen di tahun ini. Adapun sepuluh perusahaan yang menjadi instrumen investasi Taspen dalam bentuk obligasi korporasi diantaranya PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, PT Garuda Indonesia Tbk., PT Indosat Tbk., PT Telkom Tbk., PT Pelindo 1, PT KAI, PT PLN, PT Moratelindo, dan PT XL Axiata Tbk.

Sementara, investasi langsung di sektor infrastruktur dialokasikan ke PT Marga Mandalasakti dan PT Waskita Toll Road.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini