JAKARTA. PT Taspen (Persero) tidak ingin kehilangan memanfaatkan peluang kebijakan pemerintah baru terkait pembangunan infrastruktur. Buktinya, perusahaan asuransi sosial khusus aparatur negara tersebut sudah menyisihkan dana investasinya tahun depan untuk melirik proyek-proyek infrastruktur. Tidak tanggung-tanggung, Taspen akan menambah tebal penempatan dana investasi langsung (direct investment) sekitar Rp 2,1 triliun dari posisi saat ini, yaitu Rp 800 miliar. “Saat ini, direct investment masih 0,7%. Tahun depan, rencananya menjadi 2% atau Rp 2,9 triliun,” imbuh dia kepada KONTAN, Senin (8/12). Adapun, penempatan direct investment akan ditaruh di proyek-proyek infrastruktur, kata dia, seperti pelabuhan, pembangkit tenaga listrik, dan jalan bebas hambatan. Dalam menempatkan dana untuk proyek-proyek infrastruktur tersebut rencananya perseroan akan bergabung dengan konsorsium. Prioritasnya bermitra dengan BUMN-BUMN.
Taspen ingin investasi langsung ke infrastruktur
JAKARTA. PT Taspen (Persero) tidak ingin kehilangan memanfaatkan peluang kebijakan pemerintah baru terkait pembangunan infrastruktur. Buktinya, perusahaan asuransi sosial khusus aparatur negara tersebut sudah menyisihkan dana investasinya tahun depan untuk melirik proyek-proyek infrastruktur. Tidak tanggung-tanggung, Taspen akan menambah tebal penempatan dana investasi langsung (direct investment) sekitar Rp 2,1 triliun dari posisi saat ini, yaitu Rp 800 miliar. “Saat ini, direct investment masih 0,7%. Tahun depan, rencananya menjadi 2% atau Rp 2,9 triliun,” imbuh dia kepada KONTAN, Senin (8/12). Adapun, penempatan direct investment akan ditaruh di proyek-proyek infrastruktur, kata dia, seperti pelabuhan, pembangkit tenaga listrik, dan jalan bebas hambatan. Dalam menempatkan dana untuk proyek-proyek infrastruktur tersebut rencananya perseroan akan bergabung dengan konsorsium. Prioritasnya bermitra dengan BUMN-BUMN.