Tampaknya, bursa saham Indonesia akan menutup tahun ini dengan rapor biru. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cukup kinclong hingga minggu pertama Desember ini. Tercatat, IHSG meningkat 13% sejak awal tahun dan telah berhasil menembus angka keramat 6.000. Di saat yang bersamaan, program Yuk Nabung Saham juga berhasil menjaring semakin banyak investor. Di luar itu, ada satu prestasi lain yang dicapai oleh pasar modal kita, yakni perbaikan tata kelola atau Good Corporate Governance (GCG) para emiten yang mejeng di Bursa Efek Indonesia (BEI). Fakta itu terekam dalam acara pengumuman hasil survei dan sekaligus anugerah GCG yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) berkerjasama dengan KONTAN awal pekan lalu. Berdasarkan survei atas tata kelola 200 emiten berkapitalisasi pasar terbesar di BEI, IICD menyimpulkan, skor GCG emiten di Indonesia di tahun 2017 adalah 72,37%. Angka ini lebih tinggi dari skor tahun lalu yang 67,99%. Jika dibandingkan dengan skor GCG 2012 yang baru 43,29%, tampak jelas perbaikan tata kelola emiten lima tahun terakhir. Catatan saja, IICD meyakinkan bahwa proses survei mereka independen. IICD merupakan organisasi nirlaba yang didirikan 10 universitas terkemuka. Cakupan survei mereka menyeluruh, yakni aspek keterbukaan informasi atau transparansi, perhatian terhadap pemegang saham minoritas, hingga peran pemegang saham, direksi, komite audit, maupun komisaris dalam pengambilan keputusan.
Tata kelola emiten
Tampaknya, bursa saham Indonesia akan menutup tahun ini dengan rapor biru. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cukup kinclong hingga minggu pertama Desember ini. Tercatat, IHSG meningkat 13% sejak awal tahun dan telah berhasil menembus angka keramat 6.000. Di saat yang bersamaan, program Yuk Nabung Saham juga berhasil menjaring semakin banyak investor. Di luar itu, ada satu prestasi lain yang dicapai oleh pasar modal kita, yakni perbaikan tata kelola atau Good Corporate Governance (GCG) para emiten yang mejeng di Bursa Efek Indonesia (BEI). Fakta itu terekam dalam acara pengumuman hasil survei dan sekaligus anugerah GCG yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) berkerjasama dengan KONTAN awal pekan lalu. Berdasarkan survei atas tata kelola 200 emiten berkapitalisasi pasar terbesar di BEI, IICD menyimpulkan, skor GCG emiten di Indonesia di tahun 2017 adalah 72,37%. Angka ini lebih tinggi dari skor tahun lalu yang 67,99%. Jika dibandingkan dengan skor GCG 2012 yang baru 43,29%, tampak jelas perbaikan tata kelola emiten lima tahun terakhir. Catatan saja, IICD meyakinkan bahwa proses survei mereka independen. IICD merupakan organisasi nirlaba yang didirikan 10 universitas terkemuka. Cakupan survei mereka menyeluruh, yakni aspek keterbukaan informasi atau transparansi, perhatian terhadap pemegang saham minoritas, hingga peran pemegang saham, direksi, komite audit, maupun komisaris dalam pengambilan keputusan.