JAKARTA. Konglomerasi asal India, Tata Power membuka kemungkinan untuk mendivestasi seluruh kepemilikan saham di anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Kaltim Prima Coal (KPC). Anil Sardana, Managing Director Tata Power seperti dikutip Business Standard Selasa (9/9), menyatakan, opsi itu muncul lantaran Tata Power menilai skema pembelian batubara dari KPC maupun di anak usaha BUMI lainnya, PT Arutmin Indonesia (Arutmin), tidak lagi menguntungkan. "Sedari awal, tujuan kami menanamkan saham (di KPC dan Arutmin) bukan tujuan investasi, tapi untuk mengamankan pasokan batubara dengan harga diskon," kata Anil. Pada 2006, Tata dan KPC-Arutmin menjalin kesepakatan jual beli batubara yang didasarkan pada harga global senilai US$ 40 per ton.
Tata Power akan divestasi seluruh saham di KPC
JAKARTA. Konglomerasi asal India, Tata Power membuka kemungkinan untuk mendivestasi seluruh kepemilikan saham di anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Kaltim Prima Coal (KPC). Anil Sardana, Managing Director Tata Power seperti dikutip Business Standard Selasa (9/9), menyatakan, opsi itu muncul lantaran Tata Power menilai skema pembelian batubara dari KPC maupun di anak usaha BUMI lainnya, PT Arutmin Indonesia (Arutmin), tidak lagi menguntungkan. "Sedari awal, tujuan kami menanamkan saham (di KPC dan Arutmin) bukan tujuan investasi, tapi untuk mengamankan pasokan batubara dengan harga diskon," kata Anil. Pada 2006, Tata dan KPC-Arutmin menjalin kesepakatan jual beli batubara yang didasarkan pada harga global senilai US$ 40 per ton.