JAKARTA. Konglomerasi asal India, Tata Power, memutuskan untuk mengurangi kepemilikan saham di anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Kaltim Prima Coal (KPC). Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Saham Bombay (BSE), Jumat (4/7), Tata Power menyatakan telah menandatangani kesepakatan (option agreements) untuk melepas 5% saham KPC kepada salah satu entitas Grup Bakrie. Nilai transaksi jual-beli itu ditaksir sejumlah US$ 250 juta. Anil Sardana, Managing Director Tata Power mengatakan, opsi divestasi 5% saham KPC ini merupakan bagian dari strategi pencarian dana tambahan untuk mengurangi utang perusahaan. "Jika opsi divestasi ini jadi dilakukan, pasokan batubara ke pembangkit listrik kami tidak akan terpengaruh karena kami masih memiliki 25% saham KPC," tulis Anil dalam keterangan resmi, Jumat (4/7).
Tata Power lepas 5% saham KPC senilai US$ 250 Juta
JAKARTA. Konglomerasi asal India, Tata Power, memutuskan untuk mengurangi kepemilikan saham di anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Kaltim Prima Coal (KPC). Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Saham Bombay (BSE), Jumat (4/7), Tata Power menyatakan telah menandatangani kesepakatan (option agreements) untuk melepas 5% saham KPC kepada salah satu entitas Grup Bakrie. Nilai transaksi jual-beli itu ditaksir sejumlah US$ 250 juta. Anil Sardana, Managing Director Tata Power mengatakan, opsi divestasi 5% saham KPC ini merupakan bagian dari strategi pencarian dana tambahan untuk mengurangi utang perusahaan. "Jika opsi divestasi ini jadi dilakukan, pasokan batubara ke pembangkit listrik kami tidak akan terpengaruh karena kami masih memiliki 25% saham KPC," tulis Anil dalam keterangan resmi, Jumat (4/7).