KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pelaku usaha industri baja ringan nasional berupaya melakan inovasi untuk meningkatkan utilitas dan produksinya. Salah satunya adalah PT Tatalogam Lestari. Pasalnya, Kementerian Perindustrian menyebutkan industri logam merupakan salah satu sektor yang prospektif ke depan karena kebutuhan domestiknya masih sangat besar. Selama ini industri logam berperan penting dalam mendongkrak nilai tambah bahan baku serta membawa efek yang luas bagi perekonomian, di antaranya sebagai penghasil devisa dari ekspor dan menyerap banyak tenaga kerja. Sehingga sektor ini akan menjadi faktor pendorong bagi peningkatan daya saing ekonomi bangsa.
Untuk meningkatkan daya saingnya, PT Tatalogam Lestari meluncurkan produk baja ringan yang telah diekspor dan diakui kualitasnya di Australia dengan sertifikat AS 97 (Australian Standart). President Director Tatalogam Group, Yarryanto Rismono mengakui, tahun 2021 menjadi tahun penuh harapan dan optimisme dalam proses pemulihan ekonomi, tidak hanya di Indonesia tapi juga secara global.
Baca Juga: Cegah Covid-19, Tatalogam Lestari produksi baja ringan antivirus khusus alat medis Semua sektor diharapkan dapat pulih dan memberikan kontribusi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa. Sebagai inovasi untuk menyambut tahun 2021, Tatalogam Group meluncurkan dua produk baru yaitu rangka atap baja ringan Taso Premium dan genteng metal Kusuka. “Produk Taso Premium ini telah diekspor ke Australia dan mendapat respon yang sangat baik. Sedangkan genteng Kusuka merupakan yang pertama kalinya di Indonesia menggabungkan kekuatan solid resin dan memiliki baja dasar yang lebih tebal. Sehingga semua kalangan masyarakat dapat memiliki atap yang kuat, indah dan berwarna,” jelas Yarryanto dalam keterangan resminya, Jumat (18/12). Di kesempatan yang sama, Vice President Tatalogam Group, Stephanus Koeswandi menerangkan, selain inovasi Tatalogam Grup juga selalu berfokus pada kualitas. Kedua produk ini juga sudah dibekali dengan sertifikat Standar Nasional Indonesia dengan nomor SNI 8399:2017 dan AS1397 serta memiliki sertifikat Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN). Untuk itu ia berharap 2 produk terbaru mereka ini dapat menjadi duet maut di tahun 2021 nantinya. “Target produksi kedua produk ini akan menyumbang 20-30% dari volume produksi total sebesar 180.000 ton per tahun. Lalu untuk mendukung proyek-proyek berbasis APBN dan APBD, Taso Premium dan Kusuka juga sudah punya sertifikat TKDN. Sementara untuk saat ini, komposisi ekspor memang masih dibatasi sebesar 5-10% dari kapasitas. Karena pasar domestik harus dipenuhi terlebih dahulu,” terang Stephanus. Ia menambahkan, setiap tahun Tatalogam Group mengeluarkan produk barunya. Dan setiap produk yang diluncurkan, memiliki keunggulan dan spesifikasi tersendiri yang menunjang untuk penggunaan di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Tatalogam luncurkan teknologi cepat membangun rumah Untuk Taso Premium sendiri diakui dikembangkan bersama dengan konsumen ekspor mereka di Sidney, Australia. Penggunaan lapisan AZ150 yang cukup tangguh sendiri diperuntukkan untuk penggunaa di wilayah pesisir pantai yang memiliki tingkat korosivitas tinggi. Seperti diketahui, Indonesia memiliki garis pantai terpanjang nomor 2 di dunia. Di wilayah ini tingkat korosivitas sangat tinggi. Dengan lapisan AZ 150 pada Taso Premium, risiko korosi bisa diminimalisir. "Taso Premium-red bisa menjadi opsi bagi konsumen yang memerlukan baja ringan yang lebih tahan karat dibanding baja ringan biasa dengan lapisan AZ70," pungkas Stephanus. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto