KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cuan usaha minuman bubble atau boba masih belum kering. Pemain baru makin gencar memenuhi pasar di Indonesia. Alhasil, suasana persaingan minuman kekinian ini makin sengit dan banyak pemain baru.
Sejatinya, minuman boba ini bukanlah tren baru untuk masyarakat Indonesia. Karenanya, minuman boba sudah akrab di telinga masyarakat sejak tiga tahun lalu. Namun, sampai hari ini menu ini masih tetap populer dan semakin digemari.
Salah satu pemain barunya yakni Heboba asal Semarang milik Ali Zaenal Abidin yang meluncurkan bisnisnya sejak awal tahun 2019.
Ali mengaku memang sejak tahun 2017 lalu sudah terjun dalam bisnis minuman tren seperti thai tea, kemudian tahun lalu ia juga meluncurkan bisnis minuman boba Heboba karena memang sedang tren di masyarakat.
Ali saat ini juga sudah menggandeng sekitar 10 mitra yang tersebar di Bali, Kendari, Jakarta, Bandung, Tegal, dan Semarang.
"Ini mitra yang akan segera buka dan gerai pribadi kami juga akan segera buka di Semarang," kata Ali kepada KONTAN, Kamis (19/3).
Baca Juga: Sedot laba dari si pelepas dahaga
Saat meluncurkan He Boba, Ali juga langsung menawarkan kemitraan dengan hanya satu paket investasi, yakni senilai Rp 5,4 juta saja.
Dengan nilai paket investasi kemitraan tersebut, mitra akan mendapatkan fasilitas seperti booth, perlengkapan, peralatan, bahan baku awal, X-banner, pelatihan karyawan dan lain-lain.
Bagi mitra yang bergabung juga wajib memasok bahan baku kembali ke pusat seperti cup, bubble, dan bubuk minuman. Hal ini dilakukan juga untuk menjaga kualitas dan cita rasa minuman Heboba.
Jika tertarik, Heboba juga menghadirkan menu-menu kekinian, yakni Original Fresh Milk Brown Sugar, Red Valvet Brown Sugar, Matcha Brown Sugar, Taro Brown Sugar, Salted Caramel Brown Sugar, dan Coklat Brown Sugar. Harga yang dibanderol mulai dari Rp 12.000 sampai Rp 15.000 per cup.
Dengan harga jual tersebut, Ali memproyeksikan mitra bisa balik modal hanya dalam waktu tiga hingga enam bulan saja. Catatannya, mitra juga harus memenuhi target penjualan per hari yakni 50 cup atau Rp 1,5 juta per harinya. Mitra juga tidak di kenakan biaya royalti sehingga keuntungannya 100% milik mitra.
Ali juga menargetkan di tahun ini ia bisa menggandeng hingga 100 mitra di seluruh kota besar di Indonesia. Target ini memang terbilang optimistis mengingat saat ini pemain dan persaingan bisnis boba di kota besar, terutama di pusat perbelanjaan sudah cukup sengit. Kendati begitu, Ali optimis dengan target ini karena pasar boba di Indonesia masih akan terus tumbuh.
Salah satu hal yang akan selalu diupayakan adalah inovasi dan pembaruan menu secara konsisten. Selain itu, desain dan konsep booth akan dibuat semenarik mungkin agar pengunjung tertarik datang.
Terkait harga, Heboba terbilang bisa bersaing dengan pemain lain, terutama pemain lama yang rata-rata menjual dengan harga jual di atas Heboba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News