JAKARTA. Crepes menjadi salah satu camilan populer dalam beberapa tahun terakhir ini. Penggemarnya, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kudapan renyah ini pun digemari, lantaran punya banyak varian rasa. Salah satu usaha yang berkembang sejak 2008, yakni Kura-Kura Crepes di Jakarta.Pemiliknya, Librex Hasugian bilang, ide nama Kura-Kura Crepes diambil dari filosofi, hewan kura-kura. Berjalan lambat, tapi maju terus. Ia mengklaim, crepes buatannya sangat renyah, karena menggunakan bahan baku tepung pilihan. Kura-Kura Crepes juga tidak memakai bahan pengawet atau pewarna berbahaya. "Setelah dimasak, crepes bisa bertahan dua hari, dengan tingkat kerenyahan tidak berubah," tutur Librex.Ada 12 varian topping yang ditawarkan, seperti crepes mesis, crepes keju, crepes mangga, crepes pisang, crepes moka, dan crepes sosis. Satu buah crepes dibanderol mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 4.000.Demi memperkuat brand usahanya, Librex membuka tawaran kemitraan sejak tiga tahun silam. Kini, sudah ada 16 gerai Kura-Kura Crepes yang berlokasi di sekitar Jakarta. Satu gerai milik pusat, sisanya gerai kepunyaan mitra. Jika tertarik menjajal usaha ini, calon mitra harus menyiapkan uang sejumlah Rp 4 juta. Dengan investasi itu, mitra memperoleh booth, peralatan masak lengkap, seperti kompor, bahan baku, serta loyang.Kata Librex, dengan perhitungan bisa menjual 80-100 crepes per hari, mitra bisa mengumpulkan omzet sekitar Rp 4,8 juta sebulan. Jika, target laba bersih sebesar 30% tercapai, mitra bisa kembali modal sekitar tiga bulan hingga enam bulan. Pihak pusat tidak mengutip biaya royalti dari mitra. Namun, mitra wajib membeli bahan topping dari pusat. Sementara, bahan baku berupa tepung bebas beli dari luar, namun sesuai kualitas yang ditetapkan pusat. Librex yakin, Kura-Kura crepes digemari pasar. Maka, ia berambisi bisa memiliki total 30 gerai hingga akhir tahun ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tawaran kemitraan Kura-Kura Crepes
JAKARTA. Crepes menjadi salah satu camilan populer dalam beberapa tahun terakhir ini. Penggemarnya, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Kudapan renyah ini pun digemari, lantaran punya banyak varian rasa. Salah satu usaha yang berkembang sejak 2008, yakni Kura-Kura Crepes di Jakarta.Pemiliknya, Librex Hasugian bilang, ide nama Kura-Kura Crepes diambil dari filosofi, hewan kura-kura. Berjalan lambat, tapi maju terus. Ia mengklaim, crepes buatannya sangat renyah, karena menggunakan bahan baku tepung pilihan. Kura-Kura Crepes juga tidak memakai bahan pengawet atau pewarna berbahaya. "Setelah dimasak, crepes bisa bertahan dua hari, dengan tingkat kerenyahan tidak berubah," tutur Librex.Ada 12 varian topping yang ditawarkan, seperti crepes mesis, crepes keju, crepes mangga, crepes pisang, crepes moka, dan crepes sosis. Satu buah crepes dibanderol mulai dari Rp 2.000 hingga Rp 4.000.Demi memperkuat brand usahanya, Librex membuka tawaran kemitraan sejak tiga tahun silam. Kini, sudah ada 16 gerai Kura-Kura Crepes yang berlokasi di sekitar Jakarta. Satu gerai milik pusat, sisanya gerai kepunyaan mitra. Jika tertarik menjajal usaha ini, calon mitra harus menyiapkan uang sejumlah Rp 4 juta. Dengan investasi itu, mitra memperoleh booth, peralatan masak lengkap, seperti kompor, bahan baku, serta loyang.Kata Librex, dengan perhitungan bisa menjual 80-100 crepes per hari, mitra bisa mengumpulkan omzet sekitar Rp 4,8 juta sebulan. Jika, target laba bersih sebesar 30% tercapai, mitra bisa kembali modal sekitar tiga bulan hingga enam bulan. Pihak pusat tidak mengutip biaya royalti dari mitra. Namun, mitra wajib membeli bahan topping dari pusat. Sementara, bahan baku berupa tepung bebas beli dari luar, namun sesuai kualitas yang ditetapkan pusat. Librex yakin, Kura-Kura crepes digemari pasar. Maka, ia berambisi bisa memiliki total 30 gerai hingga akhir tahun ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News