JAKARTA. PT Pertamina mendapatkan tawaran baru untuk menyalurkan bahan bakar pesawat terbang (avtur) dari dua perusahaan minyak besar. Mereka adalah Chevron dan BP. Namun, hingga kini, Pertamina masih mempertimbangkan tawaran itu. "Saat ini kami tengah mempertimbangkan dan sudah masuk tahap penjajakan tawaran kerjasama itu," kata Direktur Utama Pertamina Ari Soemarno, tadi siang.Hal itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, perusahaan berpelat merah itu, sebelumnya, telah menjalin kerjasama dengan Shell, perusahaan minyak asal Belanda. Alasan memilih Shell, kata Ari, sebab Shell sudah menguasai sekitar 52% pangsa pasar untuk bahan bakar aviasi internasional.Kerjasama itu sendiri sudah terjalin sejak Oktober 2007 lalu. Bentuk kerjasamanya yakni Shell menjual avtur kepada Pertamina. Sementara, Pertamina kemudian menjual avtur buatan Shell di dua bandara internasional yakni, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, dan bandara Ngurah Rai, Bali.
Tawaran Kerjasama Avtur untuk Pertamina
JAKARTA. PT Pertamina mendapatkan tawaran baru untuk menyalurkan bahan bakar pesawat terbang (avtur) dari dua perusahaan minyak besar. Mereka adalah Chevron dan BP. Namun, hingga kini, Pertamina masih mempertimbangkan tawaran itu. "Saat ini kami tengah mempertimbangkan dan sudah masuk tahap penjajakan tawaran kerjasama itu," kata Direktur Utama Pertamina Ari Soemarno, tadi siang.Hal itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, perusahaan berpelat merah itu, sebelumnya, telah menjalin kerjasama dengan Shell, perusahaan minyak asal Belanda. Alasan memilih Shell, kata Ari, sebab Shell sudah menguasai sekitar 52% pangsa pasar untuk bahan bakar aviasi internasional.Kerjasama itu sendiri sudah terjalin sejak Oktober 2007 lalu. Bentuk kerjasamanya yakni Shell menjual avtur kepada Pertamina. Sementara, Pertamina kemudian menjual avtur buatan Shell di dua bandara internasional yakni, Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, dan bandara Ngurah Rai, Bali.