JAKARTA. Risiko inflasi tinggi di paruh kedua 2013 membuat investor meminta keuntungan tinggi, termasuk dalam penerbitan obligasi korporasi. Gejala ini tampak dari besaran kupon sejumlah obligasi korporasi yang terbit di pertengahan tahun ini. PT MNC Capital Indonesia Tbk, ambil contoh, menawarkan obligasi berkelanjutan tahap I 2013 senilai Rp 300 miliar dengan kupon sebesar 12% per tahun. Kupon ini di batas atas indikasi kupon yang ditawarkan sebelumnya sebesar 11%–12% per tahun. Gara-gara permintaan yield tinggi itu pula PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sampai menurunkan target nominal penerbitan obligasi bertajuk Obligasi Berkelanjutan I PLN Tahap I Tahun 2013 dari Rp 2,5 triliun menjadi Rp 879 miliar.
Tawaran kupon tinggi obligasi korporasi
JAKARTA. Risiko inflasi tinggi di paruh kedua 2013 membuat investor meminta keuntungan tinggi, termasuk dalam penerbitan obligasi korporasi. Gejala ini tampak dari besaran kupon sejumlah obligasi korporasi yang terbit di pertengahan tahun ini. PT MNC Capital Indonesia Tbk, ambil contoh, menawarkan obligasi berkelanjutan tahap I 2013 senilai Rp 300 miliar dengan kupon sebesar 12% per tahun. Kupon ini di batas atas indikasi kupon yang ditawarkan sebelumnya sebesar 11%–12% per tahun. Gara-gara permintaan yield tinggi itu pula PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sampai menurunkan target nominal penerbitan obligasi bertajuk Obligasi Berkelanjutan I PLN Tahap I Tahun 2013 dari Rp 2,5 triliun menjadi Rp 879 miliar.