JAKARTA. Usaha kursus bahasa Inggris tidak pernah sepi peminat. Maklum, dengan menguasai bahasa Inggris orang akan lebih mudah masuk ke dunia pekerjaan dan pendidikan. Makanya, kebanyakan orang tua rajin mengikutsertakan anaknya dalam lembaga kursus.Salah satu yang sejak lama sudah melihat peluang bisnis ini adalah Budhi Chandra Darmawan. Ia merintis kursus dengan brand English Bright di Purwokerto, Jawa Tengah pada 2001. Kemudian, sejak tiga tahun lalu, ia membuka peluang kemitraan.Kini, English Bright sudah memiliki 16 cabang yang tersebar di Batam, Serang, Sampang, Purbolinggi, Surabaya, Kupang, hingga Bintuni, Papua. “Hanya satu milik pusat di Purwokerto,” tutur Budhi. Kursus bahasa Inggris ini mengutamakan pengajaran secara privat, namun ada pula bentuk grup. Kelas bahasa Inggris dibuka untuk siswa playgroup sampai dewasa. "Makanya, ada salah satu cabang kami yang tidak membuka banyak ruang kelas, karena mayoritas menerima privat ke rumah-rumah siswa," klaim Ivan.Selain mengajarkan bahasa Inggris, pengajar English Bright juga menerima siswa untuk bimbingan belajar, tergantung kebutuhan siswa, mulai TK hingga SMA.Investasi Rp 55 jutaTertarik bergabung menjadi mitra English Bright? Budhi mengemas paket investasi Rp 55 juta. Dengan menyetor modal tersebut, mitra akan menerima paket kerjasama selama lima tahun, papan nama, brosur, buku pelajaran, banner, rekrutmen dan pelatihan tenaga pengajar. Di samping itu, mitra wajib menyiapkan ruangan seluas 36 meter persegi untuk kantor administrasi dan ruang belajar. English Bright memungut biaya royalti 5% dari omzet per bulan. Dalam sebulan, English Bright bisa menangani sekitar 30 siswa. Tarif kursus berkisar Rp 600.000 -Rp 1,16 juta per siswa, tergantung tipe belajar privat atau grup.Budi menghitung, sebulan mitra bisa meraup omzet Rp 34 juta, dengan target laba bersih 20%-40%. Jika mencapai target, mitra bisa balik modal setelah 8 bulan.Pada tahap pembukaan cabang baru, pusat akan memberikan 20 buku pelajaran. Namun, selanjutnya, mitra wajib membeli buku dari pusat seharga Rp 80.000 per buah. Minimal order 10 buku per bulan.Budhi menargetkanuntuk bisa menggaet lima mitra baru sampai penghujung tahun ini. “Terutama kami membidik Jakarta, Semarang, dan Yogyakarta,” ucapnya.Wakil Ketua Asosiasi Waralaba Indonesia, Valentino Dinsi menilai, ada tiga hal yang harus diperhatikan mitra jika ingin bekerja sama dengan English Bright. Yang utama, ialah diferensiasi sebagai nilai jual lembaga kursus. “Pengajaran secara privat belum cukup jadi nilai jual, kalau mau, English Bright menjanjikan dari sekian pertemuan, siswa sudah bisa bahasa Inggris,” paparnya.Selain itu, sistem pengajaran harus bisa dengan mudah diduplikasi. Tujuannya, supaya para pengajar bisa mudah beradaptasi dengan sistem yang ada, dan membuat siswa lancar berbahasa Inggris dengan sistem itu. "Kualitas pengajar juga tidak boleh diabaikan," imbuh Valentino. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Tawaran kursus bahasa ala English Bright
JAKARTA. Usaha kursus bahasa Inggris tidak pernah sepi peminat. Maklum, dengan menguasai bahasa Inggris orang akan lebih mudah masuk ke dunia pekerjaan dan pendidikan. Makanya, kebanyakan orang tua rajin mengikutsertakan anaknya dalam lembaga kursus.Salah satu yang sejak lama sudah melihat peluang bisnis ini adalah Budhi Chandra Darmawan. Ia merintis kursus dengan brand English Bright di Purwokerto, Jawa Tengah pada 2001. Kemudian, sejak tiga tahun lalu, ia membuka peluang kemitraan.Kini, English Bright sudah memiliki 16 cabang yang tersebar di Batam, Serang, Sampang, Purbolinggi, Surabaya, Kupang, hingga Bintuni, Papua. “Hanya satu milik pusat di Purwokerto,” tutur Budhi. Kursus bahasa Inggris ini mengutamakan pengajaran secara privat, namun ada pula bentuk grup. Kelas bahasa Inggris dibuka untuk siswa playgroup sampai dewasa. "Makanya, ada salah satu cabang kami yang tidak membuka banyak ruang kelas, karena mayoritas menerima privat ke rumah-rumah siswa," klaim Ivan.Selain mengajarkan bahasa Inggris, pengajar English Bright juga menerima siswa untuk bimbingan belajar, tergantung kebutuhan siswa, mulai TK hingga SMA.Investasi Rp 55 jutaTertarik bergabung menjadi mitra English Bright? Budhi mengemas paket investasi Rp 55 juta. Dengan menyetor modal tersebut, mitra akan menerima paket kerjasama selama lima tahun, papan nama, brosur, buku pelajaran, banner, rekrutmen dan pelatihan tenaga pengajar. Di samping itu, mitra wajib menyiapkan ruangan seluas 36 meter persegi untuk kantor administrasi dan ruang belajar. English Bright memungut biaya royalti 5% dari omzet per bulan. Dalam sebulan, English Bright bisa menangani sekitar 30 siswa. Tarif kursus berkisar Rp 600.000 -Rp 1,16 juta per siswa, tergantung tipe belajar privat atau grup.Budi menghitung, sebulan mitra bisa meraup omzet Rp 34 juta, dengan target laba bersih 20%-40%. Jika mencapai target, mitra bisa balik modal setelah 8 bulan.Pada tahap pembukaan cabang baru, pusat akan memberikan 20 buku pelajaran. Namun, selanjutnya, mitra wajib membeli buku dari pusat seharga Rp 80.000 per buah. Minimal order 10 buku per bulan.Budhi menargetkanuntuk bisa menggaet lima mitra baru sampai penghujung tahun ini. “Terutama kami membidik Jakarta, Semarang, dan Yogyakarta,” ucapnya.Wakil Ketua Asosiasi Waralaba Indonesia, Valentino Dinsi menilai, ada tiga hal yang harus diperhatikan mitra jika ingin bekerja sama dengan English Bright. Yang utama, ialah diferensiasi sebagai nilai jual lembaga kursus. “Pengajaran secara privat belum cukup jadi nilai jual, kalau mau, English Bright menjanjikan dari sekian pertemuan, siswa sudah bisa bahasa Inggris,” paparnya.Selain itu, sistem pengajaran harus bisa dengan mudah diduplikasi. Tujuannya, supaya para pengajar bisa mudah beradaptasi dengan sistem yang ada, dan membuat siswa lancar berbahasa Inggris dengan sistem itu. "Kualitas pengajar juga tidak boleh diabaikan," imbuh Valentino. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News