Tawaran manis kemitraan agar-agar rumput laut



Makanan olahan rumput laut sedang menjadi tren. Salah satu olahan rumput laut yang cukup populer adalah jelly atau agar-agar. Lantaran banyak yang suka, pemain di bisnis ini juga menawarkan kemitraan.Salah satunya Dwie Kartika yang mengusung brand Es Mijell.

Ia sudah merintis usaha ini sejak tahun 2009. Akhir tahun lalu, Es Mijell resmi menawarkan kemitraan usaha. Saat ini sudah ada lima gerai Es Mijell yang tersebar di Jakarta, Bogor, dan Yogyakarta. Tiga di antaranya milik mitra dan dua milik sendiri.

Es Mijell menawarkan agar-agar berbentuk mi sebagai sajian utama, ditambah taburan bermotif lebih dari lima bentuk. Antara lain bentuk telur puyuh, bola-bola, bintang, dan bulan.


Kudapan ini disajikan dalam keadaan dingin dengan diwadahi mangkuk atau gelas plastik. Menyantapnya dengan sumpit seperti layaknya memakan mi ayam. Pilihan rasanya ada stroberi, mangga, jeruk, melon, nanas, leci, dan sirsak.

Harganya cukup murah dan cukup terjangkau. Untuk sajian dengan gelas dibanderol seharga Rp 5.000, sedangkan kemasan mangkok dihargai Rp 10.000. "Tapi ada juga tempat di kota lain yang menjual Rp 7.000 dan Rp 12.000 tergantung lokasi dan daya beli masyarakat sekitar," ujarnya.

Dalam kemitraan ini, Dwie menawarkan dua paket investasi. Yakni, paket bazaar senilai Rp 4 juta dan paket plus senilai Rp 9 juta. Mitra mendapatkan satu set booth portabel yang bisa dilipat dan dipindah-pindah, termos es, botol sirup, teko, canting, dan seragam karyawan. Selain itu, ada juga bahan baku awal yang terdiri dari 1 dus sirup isi 12 botol, agar-agar mi dan agar motif sebanyak 1 kilogram (kg), mangkuk 30 buah, gelas plastik 30 buah, sendok dan sumpit 60 buah.

Perbedaan kedua paket ini ada di jumlah perlengkapan. Untuk paket Plus mendapat perlengkapan dua kali lebih banyak. Booth-nya juga lebih besar karena dikhususkan di mal. "Paket Plus juga mendapat satu unit boks pendingin," ujarnya.

Dalam sehari, Dwie menargetkan penjualan Es Mijell sebanyak 30 mangkuk dan 40 gelas. Dengan penjualan sebanyak itu, mitra bisa mengantongi omzet Rp 15 juta per bulan. Dengan laba bersih 40%, bisa balik modal dalam empat bulan.  n

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini