KONTAN.CO.ID - Sejak awal kemunculannya, CROWDE punya tujuan ingin meningkatkan kesejahteraan petani di Indonesia. CROWDE adalah startup tekfin di bidang pertanian yang memberdayakan petani di seluruh Indonesia dengan memberikan akses ke permodalan dan teknologi. Sejalan dengan hal tersebut, pada hari Minggu (12/7/2020) lalu, CROWDE berkesempatan mengunjungi kelompok tani (poktan) di kawasan Pajampangan atau Wilayah 6 Kabupaten Sukabumi untuk meluncurkan program GARAP (Gerakan Rakyat Petani) yang akan memfasilitasi permodalan usaha bagi petani komoditas padi, jagung, dan cabai. Dalam kesempatan tersebut turut hadir pula perwakilan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebagai bentuk dukungan kepada CROWDE yang berupaya menawarkan permodalan ramah petani.
“Para petani yang telah bermitra akan mendapat permodalan dengan skema pengembalian berupa penyetoran hasil panen," ungkap Ismail Hasvi, Konsultan Petani CROWDE. Ismail menambahkan bahwa pengembalian hasil panen tergantung dari komoditasnya, misal komoditas cabai yang dibudidayakan pada lahan dengan luas minimal 2.500 m, petani harus menyetorkan hasil panen sebanyak 1,75 ton. Berbeda dengan komoditas padi, hasil panen yang harus disetorkan sebesar 5,7 ton untuk luas lahan minimal 10.000 m. Bila hasil panen petani melebihi patokan tersebut, selebihnya akan menjadi hak petani. Sebagian besar petani masih terkendala soal akses modal usaha untuk berbudidaya. Realisasi penyaluran Kredit Usaha Tani (KUT) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) nyatanya masih belum maksimal, masih berada di bawah angka 7%. Petani mau tidak mau harus mencari modal usaha dengan cara lain, yang tidak jarang justru membuat mereka rugi dan sulit untuk sejahtera. "Melalui program ini, kami berharap mampu meningkatkan kesejahteraan hidup petani, dan akan menerapkannya di seluruh Indonesia," tuturnya.