JAKARTA. Para manajer investasi mulai bergerak lincah menyambut maraknya penerbitan obligasi syariah belakangan ini. Beberapa Manajer Investasi (MI) telah menyiapkan penerbitan reksadana syariah, terutama yang menggunakan portofolio sukuk. Hal ini tak terlepas dari makin semaraknya aset berbasis syariah yang diterbitkan oleh emiten ataupun pemerintah. Akbar Syarif, manajer investasi MNC Asset Management menyambut baik maraknya penerbitan sukuk di tengah sulitnya mendapatkan aset tersebut di pasar sekunder. "Kadang dana besar masuk untuk permintaan reksadana syariah, namun masih sulit menemukan aset atau instrumen yang diinginkan di pasar sekunder obligasi," tuturnya, Kamis (19/4). Nah, untuk memanfaatkan mulai ramainya tawaran sukuk, MNC Asset Management berencana menerbitkan produk reksadana campuran syariah di semester pertama tahun ini. Rencananya, produk tersebut akan menempatkan lebih dari 50% dananya dalam saham syariah. Sisanya, di sukuk bertenor menengah hingga panjang, yang akan didominasi sukuk pemerintah. Target return produk baru itu berkisar 13% hingga 15%.
Tawaran sukuk marak, MI lirik reksadana syariah
JAKARTA. Para manajer investasi mulai bergerak lincah menyambut maraknya penerbitan obligasi syariah belakangan ini. Beberapa Manajer Investasi (MI) telah menyiapkan penerbitan reksadana syariah, terutama yang menggunakan portofolio sukuk. Hal ini tak terlepas dari makin semaraknya aset berbasis syariah yang diterbitkan oleh emiten ataupun pemerintah. Akbar Syarif, manajer investasi MNC Asset Management menyambut baik maraknya penerbitan sukuk di tengah sulitnya mendapatkan aset tersebut di pasar sekunder. "Kadang dana besar masuk untuk permintaan reksadana syariah, namun masih sulit menemukan aset atau instrumen yang diinginkan di pasar sekunder obligasi," tuturnya, Kamis (19/4). Nah, untuk memanfaatkan mulai ramainya tawaran sukuk, MNC Asset Management berencana menerbitkan produk reksadana campuran syariah di semester pertama tahun ini. Rencananya, produk tersebut akan menempatkan lebih dari 50% dananya dalam saham syariah. Sisanya, di sukuk bertenor menengah hingga panjang, yang akan didominasi sukuk pemerintah. Target return produk baru itu berkisar 13% hingga 15%.