Tawarkan return 8,5%, peminat ORI 11 membludak



JAKARTA. Jauh sebelum penawaran obligasi negara ritel (ORI) seri 11 dimulai per 1 Oktober, investor mulai antre. Bak investasi di properti, sebelum kupon ORI 11 ditetapkan, para investor sudah melakukan inden. Inden ORI011 nampak dari antrean nasabah Bank Mandiri yang ingin menanamkan duit mereka di ORI011.

Salah satu staf Mandiri Manajemen Investasi, Sabtu (27/9) mengatakan, jika ingin berinvestasi di ORI011 investor sudah bisa menulis nama alias inden terlebih dahulu. Kendati sesuai ketentuan minimum pemesanan sebesar Rp 5 juta, staf wealth management tersebut menyarankan minimal inden sebesar Rp 100 juta. Padahal, saat itu, kupon ORI011 belum ditentukan.

Baru kemarin (29/9), pemerintah umumkan kupon ORI011, yakni 8,5% per tahun, sama seperti ORI sebelumnya.


Loto Srinaita Ginting, Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) bilang, target penerbitan ORI terbaru ini bisa menyerap dana Rp 20 triliun. "Kami optimistis investor meminati ORI sehingga target tercapai," kata Loto, Senin (29/9).

ORI011 akan ditawarkan selama dua pekan, mulai 1-16 Oktober 2014 mendatang (lihat infografik). Proses inden berlangsung jauh sebelum pengumuman kupon ORI. Informasi yang diperoleh KONTAN, agen penjual lain, seperti Bank BNI juga meminta nasabahnya menyampaikan minat pembelian ORI pada 10-16 September 2014 lalu.

Vice President Product Development BNI Teddy Atmaja menjelaskan, pihaknya menargetkan bisa menjual ORI hingga Rp 2 triliun. "Namun belum ada investor yang masuk, karena masa penawaran mulai 1 Oktober mendatang," ujar Teddy.

Agen penjual lain yakni PT Sucorinvest Central Gani mendapatkan jatah emisi ORI011 sekitar Rp 500 miliar Presiden Direktur Sucorinvest Central Gani, Ratih D. Item , bilang penjatahan itu kurang. "Dengan ditetapkan kupon sebesar 8,5%, saya rasa animo masyarakat tinggi," ujar dia.

Analis obligasi Sucorinvest Central Gani Ariawan mengatakan, investasi ORI memiliki keunggulan, karena dijamin 100% oleh pemerintah. Investor juga mendapatkan capital gain dari kenaikan harga ORI di pasar sekunder. Dari sisi pajak, pajak ORI011 cuma 15%, sementara deposito 20%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie