Tax amnesty akan selamatkan reksadana saham



Jakarta. Performa reksadana saham diprediksi akan berkisar 10% - 12% sepanjang tahun 2016. Meskipun hingga April ini, kinerja reksadana saham masih jauh dari prediksi.

Mengacu data Infovesta Utama, pada April 2016, rata-rata return reksadana saham minus 0,41% (mom). Sementara jenis reksadana saham lainnya masih menorehkan kinerja positif. Semisal rata-rata return reksadana campuran yang tumbuh 0,59%, reksadana pendapatan tetap yang menanjak 1,3%, serta reksadana pasar uang yang terangkat 0,36% periode sama.

Adapun secara year to date per April 2016, rata-rata return reksadana saham mencapai 4,97%. Lalu reksadana campuran 5,75%, reksadana pendapatan tetap 6,48%, serta reksadana pasar uang 1,81%.


Head of Operation and Business Development Panin Asset Management Rudiyanto menduga, return reksadana saham masih berpeluang menanjak hingga akhir tahun 2016. Katalis positif bakal bersumber dari kebijakan pengampunan pajak alias tax amnesty yang tengah digodok oleh kaum legislatif.

Dari eksternal, angin segar akan bersumber dari peluang kenaikan rating dari lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) untuk peringkat utang Indonesia menjadi investment grade BBB-. Pada 21 Mei 2015, S&P sudah mengerek outlook rating Indonesia dari stable menjadi positif sekaligus mengafirmasi rating pada level BB+. "Kalau domestik kita bagus, maka pasar modal akan punya tenaga untuk naik," harapnya.

Investment Director PT Sucorinvest Asset Management Jemmy Paul Wawointana sepakat, pasar saham dalam negeri akan menghimpun amunisi apabila ketentuan tax amnesty resmi berlaku. Namun, ada beberapa tantangan eksternal yang patut dicermati.

Di antaranya penurunan harga minyak dunia, penguatan mata uang Negeri Paman Sam, serta perlambatan ekonomi China. "Prediksi saya, sepanjang tahun 2016, return reksadana saham berkisar 10% - 12%. Reksadana campuran 12% - 15%," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto