Jakarta. Perbankan Indonesia dapat menikmati dana segar dari rencana penerbitan Undang-Undang (UU) Tax Amnesty. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengharapkan melalui Undang-Undang Tax Amnesty, dana-dana tersebut dapat kembali ke Indonesia untuk menutup pembiayaan pembangunan. Misalnya, dana-dana tersebut di perbankan dapat mendorong turunnya biaya dana atau cost of fund yang nantinya membuka peluang turunnya suku bunga kredit lebih lanjut. "Masuknya dana hasil repatriasi dapat memberikan dampak positif bagi sektor jasa keuangan," kata Muliaman, pada rapat dengar pedapat dengan Komisi XI, Senin (25/4). Lanjutnya, ada dampak negatif dari masuknya dana tersebut jika terjadi kegagalan dalam penyaluran dana ke dalam bentuk aset produktif yaitu akan mengakibatkan peningkatan biaya dana. Selain itu, likuiditas yang berlebihan di perbankan dikuatirkan akan dapat mendorong naiknya ingkat inflasi dan juga penyaluran kredit yang kurang kehati-hatian.
Tax amnesty bisa turunkan biaya dana bank
Jakarta. Perbankan Indonesia dapat menikmati dana segar dari rencana penerbitan Undang-Undang (UU) Tax Amnesty. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad mengharapkan melalui Undang-Undang Tax Amnesty, dana-dana tersebut dapat kembali ke Indonesia untuk menutup pembiayaan pembangunan. Misalnya, dana-dana tersebut di perbankan dapat mendorong turunnya biaya dana atau cost of fund yang nantinya membuka peluang turunnya suku bunga kredit lebih lanjut. "Masuknya dana hasil repatriasi dapat memberikan dampak positif bagi sektor jasa keuangan," kata Muliaman, pada rapat dengar pedapat dengan Komisi XI, Senin (25/4). Lanjutnya, ada dampak negatif dari masuknya dana tersebut jika terjadi kegagalan dalam penyaluran dana ke dalam bentuk aset produktif yaitu akan mengakibatkan peningkatan biaya dana. Selain itu, likuiditas yang berlebihan di perbankan dikuatirkan akan dapat mendorong naiknya ingkat inflasi dan juga penyaluran kredit yang kurang kehati-hatian.