JAKARTA. Maunya ekspansif, tapi modal belum di tangan. Itulah gambaran yang tampak dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2016. Kemarin, pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR, kembali menyepakati poin-poin krusial dalam RAPBNP 2016. Misalnya, target penerimaan negara adalah sebesar Rp 1.786,2 triliun. Memang, angka tersebut lebih rendah sekitar Rp 35,8 triliun dari target penerimaan APBN 2016. Namun jumlah itu naik sekitar Rp 51,7 triliun dari usulan awal RAPBNP 2016 yang diajukan pemerintah senilai Rp 1.734,5 triliun. Kesepakatan lain, target belanja negara sebesar Rp 2.082,9 triliun. Jumlah itu naik Rp 35,1 triliun dari usulan awal RAPBNP 2016. Jika dibandingkan dengan target belanja APBN 2016, jumlah itu turun Rp 12,17 triliun.
Tax amnesty & minyak menyandera anggaran
JAKARTA. Maunya ekspansif, tapi modal belum di tangan. Itulah gambaran yang tampak dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBNP) 2016. Kemarin, pemerintah dan Badan Anggaran (Banggar) DPR, kembali menyepakati poin-poin krusial dalam RAPBNP 2016. Misalnya, target penerimaan negara adalah sebesar Rp 1.786,2 triliun. Memang, angka tersebut lebih rendah sekitar Rp 35,8 triliun dari target penerimaan APBN 2016. Namun jumlah itu naik sekitar Rp 51,7 triliun dari usulan awal RAPBNP 2016 yang diajukan pemerintah senilai Rp 1.734,5 triliun. Kesepakatan lain, target belanja negara sebesar Rp 2.082,9 triliun. Jumlah itu naik Rp 35,1 triliun dari usulan awal RAPBNP 2016. Jika dibandingkan dengan target belanja APBN 2016, jumlah itu turun Rp 12,17 triliun.