KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Express Transido Utama Tbk (TAXI) masih melanjutkan restrukturisasi utang di tahun ini. Sayangnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang kedua (RUPSLB II) tak mencapai kuorum. Direktur Keuangan TAXI Megawati Affan mengatakan kini pihaknya akan mengajukan agenda RUPSLB III ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendapatkan persetujuan. "Kita ikuti saja semua prosedur," katanya pada Senin (18/2). Sekadar tahu, mata acara RUPSLB II TAXI di antaranya adalah memnta persetujuan atas pelaksanaan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu dengan menerbitkan saham baru kepada pemegang obligasi. TAXI juga meminta peretujuan untuk merubah sebagian Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 menjadi obligasi konversi dan melaksanakan konversi terhadap obligasi konversi menjadi saham sehubungan dengan pelaksanaan Keputusan RUPO I Express Transindo Utama Tahun 2014, tanggal 11 Desember 2018. Catatan Kontan.co.id, sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) akhir tahun lalu, Express akan melakukan right issue senilai Rp 1 triliun. Perinciannya, sebanyak Rp 400 miliar akan dikonversikan menjadi equity. Lalu sebanyak Rp 600 miliar menjadi obligasi konversi yang akan jatuh tempo pada Desember 2020 mendatang. Kemudian TAXI juga meminta persetujuan atas perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar terkait perubahan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor. Selain itu, dalam RUPSLB II TAXI meminta perestujuan atas pengalihan, pelepasan, atau penjualan seluruh atau sebagian besar harta kekayaan perusahaan. Tahun ini, Express akan menjual 1.200 unit taksi untuk membayar cicilan utang obligasi. Secara total, perusahaan telah menjaminkan 7.500 unit kendaraan, satu bidang tanah, dan dua bangunan sebagai jaminan utang obligasi. Sebelumnya, Express sudah menjual tanah di Bekasi dengan nilai Rp 112,15 miliar untuk pembayaran sebagian kewajiban kepada PT Bank Central Asia Tbk.
TAXI masih melanjutkan restrukturisasi utang di tahun ini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Express Transido Utama Tbk (TAXI) masih melanjutkan restrukturisasi utang di tahun ini. Sayangnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang kedua (RUPSLB II) tak mencapai kuorum. Direktur Keuangan TAXI Megawati Affan mengatakan kini pihaknya akan mengajukan agenda RUPSLB III ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendapatkan persetujuan. "Kita ikuti saja semua prosedur," katanya pada Senin (18/2). Sekadar tahu, mata acara RUPSLB II TAXI di antaranya adalah memnta persetujuan atas pelaksanaan penambahan modal tanpa memberikan hak memesan efek terlebih dahulu dengan menerbitkan saham baru kepada pemegang obligasi. TAXI juga meminta peretujuan untuk merubah sebagian Obligasi I Express Transindo Utama Tahun 2014 menjadi obligasi konversi dan melaksanakan konversi terhadap obligasi konversi menjadi saham sehubungan dengan pelaksanaan Keputusan RUPO I Express Transindo Utama Tahun 2014, tanggal 11 Desember 2018. Catatan Kontan.co.id, sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) akhir tahun lalu, Express akan melakukan right issue senilai Rp 1 triliun. Perinciannya, sebanyak Rp 400 miliar akan dikonversikan menjadi equity. Lalu sebanyak Rp 600 miliar menjadi obligasi konversi yang akan jatuh tempo pada Desember 2020 mendatang. Kemudian TAXI juga meminta persetujuan atas perubahan Pasal 4 Anggaran Dasar terkait perubahan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor. Selain itu, dalam RUPSLB II TAXI meminta perestujuan atas pengalihan, pelepasan, atau penjualan seluruh atau sebagian besar harta kekayaan perusahaan. Tahun ini, Express akan menjual 1.200 unit taksi untuk membayar cicilan utang obligasi. Secara total, perusahaan telah menjaminkan 7.500 unit kendaraan, satu bidang tanah, dan dua bangunan sebagai jaminan utang obligasi. Sebelumnya, Express sudah menjual tanah di Bekasi dengan nilai Rp 112,15 miliar untuk pembayaran sebagian kewajiban kepada PT Bank Central Asia Tbk.