JAKARTA. Kebutuhan jasa sektor transportasi yang tak pernah surut membuat PT Express Transindo Utama, Tbk gencar menggeber ekspansi. Operator taksi Express ini berencana menambah armada. Untuk memuluskan rencana tersebut, mereka mencari pendanaan lewat penerbitan saham baru alias initial public offering (IPO). Pada 2 November 2012 lalu, Express resmi berlabuh di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten berkode TAXI ini melepas 1,051 miliar saham atau 48,997% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sebanyak 255,6 juta saham merupakan saham milik pengendali, yaitu Grup Rajawali. Sedangkan, saham baru yang ditawarkan sebanyak 795,6 juta saham. Sisanya dialokasikan sebagai employee stock allocation (ESA). Harga IPO TAXI senilai Rp 560 per saham. Dus, dari penjualan saham itu, mereka meraup dana segar Rp 588,71 miliar. David Santoso, Direktur Keuangan TAXI mengatakan, 63% dana IPO digunakan untuk menambah unit taksi reguler, 20% membayar utang ke BCA, dan 16% untuk akuisisi perusahaan. "Tahun ini dan tahun depan, kami fokus menambah armada taksi reguler seiring naiknya permintaan," ujar David.
TAXI menambah armada ekspres
JAKARTA. Kebutuhan jasa sektor transportasi yang tak pernah surut membuat PT Express Transindo Utama, Tbk gencar menggeber ekspansi. Operator taksi Express ini berencana menambah armada. Untuk memuluskan rencana tersebut, mereka mencari pendanaan lewat penerbitan saham baru alias initial public offering (IPO). Pada 2 November 2012 lalu, Express resmi berlabuh di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten berkode TAXI ini melepas 1,051 miliar saham atau 48,997% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Sebanyak 255,6 juta saham merupakan saham milik pengendali, yaitu Grup Rajawali. Sedangkan, saham baru yang ditawarkan sebanyak 795,6 juta saham. Sisanya dialokasikan sebagai employee stock allocation (ESA). Harga IPO TAXI senilai Rp 560 per saham. Dus, dari penjualan saham itu, mereka meraup dana segar Rp 588,71 miliar. David Santoso, Direktur Keuangan TAXI mengatakan, 63% dana IPO digunakan untuk menambah unit taksi reguler, 20% membayar utang ke BCA, dan 16% untuk akuisisi perusahaan. "Tahun ini dan tahun depan, kami fokus menambah armada taksi reguler seiring naiknya permintaan," ujar David.