JAKARTA. Perusahaan menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana menerbitkan surat utang (notes) sebanyak-banyaknya US$ 500 juta. Keputusan tersebut, sudah mendapatkan restu pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Rabu (17/5). Penerbitan notes ini akan dijamin dengan jaminan perusahaan (corporate guarantee). TBIG menerbitkan notes melalui Tower Bersama Singapura untuk diversifikasi kreditur dalam rangka memperoleh alternatif pendanaan dengan tingkat suku bunga yang lebih stabil. Bila menggunakan hitungan kurs sebesar Rp 13.321 pada 31 Maret 2017, maka notes senilai US$ 500 juta tersebut setara dengan Rp 6,66 triliun. Notes tersebut, akan dikeluarkan oleh TBG Global Pte Ltd sebagai entitas anak dari TBIG dengan kepemilikan 100%. Dana dari penerbitan surat utang berdenominasi dollar Amerika Serikat ini, akan digunakan untuk keperluan investasi dalam bentuk pemberian pinjaman dan penyertaan modal pada Tower Bersama Singapore Pte Ltd, anak usaha TBG Global Pte Ltd. Bunga yang ditetapkan yakni sesuai dengan tingkat suku bunga yang berlaku di pasar, maksimum 8% per tahun. "Ini agenda rutin setiap tahunnya, kalau ada kesempatan dan market kondusif untuk issuance, maka kami lakukan," ujar Herman Setya Budi, Direktur Utama TBIG usai RUPST. Sebagai catatan, pada 2013, TBIG menerbitkan obligasi global sebesar US$ 300 juta pada April 2013. Pada Desember 2013, TBIG juga menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah sebesar Rp 740 miliar. Pada 2015, TBIG juga memiliki riwayat penerbitan obligasi global senilai US$ 350 juta yang berjangka waktu 7 tahun. Lalu, pada 2016 TBIG juga menerbitkan obligasi senilai Rp 230 miliar berjangka waktu 5 tahun. Sementara itu, utang bedenominasi dolar TBIG mencapai US$ 1,4 miliar. Utang tersebut berasal total global bonds sebesar US$ 650 juta dan pinjaman sindikasi bank sebesar US$ 750 juta. "Sindikasi itu dari 11 bank rekanan kami," terang Helmy Yusman Santoso, Direktur TBIG. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TBIG dapat restu untuk terbitkan global bonds
JAKARTA. Perusahaan menara telekomunikasi, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana menerbitkan surat utang (notes) sebanyak-banyaknya US$ 500 juta. Keputusan tersebut, sudah mendapatkan restu pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) yang digelar di Jakarta, Rabu (17/5). Penerbitan notes ini akan dijamin dengan jaminan perusahaan (corporate guarantee). TBIG menerbitkan notes melalui Tower Bersama Singapura untuk diversifikasi kreditur dalam rangka memperoleh alternatif pendanaan dengan tingkat suku bunga yang lebih stabil. Bila menggunakan hitungan kurs sebesar Rp 13.321 pada 31 Maret 2017, maka notes senilai US$ 500 juta tersebut setara dengan Rp 6,66 triliun. Notes tersebut, akan dikeluarkan oleh TBG Global Pte Ltd sebagai entitas anak dari TBIG dengan kepemilikan 100%. Dana dari penerbitan surat utang berdenominasi dollar Amerika Serikat ini, akan digunakan untuk keperluan investasi dalam bentuk pemberian pinjaman dan penyertaan modal pada Tower Bersama Singapore Pte Ltd, anak usaha TBG Global Pte Ltd. Bunga yang ditetapkan yakni sesuai dengan tingkat suku bunga yang berlaku di pasar, maksimum 8% per tahun. "Ini agenda rutin setiap tahunnya, kalau ada kesempatan dan market kondusif untuk issuance, maka kami lakukan," ujar Herman Setya Budi, Direktur Utama TBIG usai RUPST. Sebagai catatan, pada 2013, TBIG menerbitkan obligasi global sebesar US$ 300 juta pada April 2013. Pada Desember 2013, TBIG juga menerbitkan obligasi berdenominasi rupiah sebesar Rp 740 miliar. Pada 2015, TBIG juga memiliki riwayat penerbitan obligasi global senilai US$ 350 juta yang berjangka waktu 7 tahun. Lalu, pada 2016 TBIG juga menerbitkan obligasi senilai Rp 230 miliar berjangka waktu 5 tahun. Sementara itu, utang bedenominasi dolar TBIG mencapai US$ 1,4 miliar. Utang tersebut berasal total global bonds sebesar US$ 650 juta dan pinjaman sindikasi bank sebesar US$ 750 juta. "Sindikasi itu dari 11 bank rekanan kami," terang Helmy Yusman Santoso, Direktur TBIG. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News