JAKARTA. Perusahaan menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk sedang mengkaji kenaikan biaya operasional. Pasalnya, nilai tukar rupiah yang terus melemah berpotensi membuat biaya operasional perawatan menara kian membengkak. Presiden Direktur Tower Bersama Herman Setya Budi mengungkapkan, jika pelemahan rupiah ini berlangsung lama, kondisi ini akan membuat beban operasional perusahaan bakal membengkak. "Dampaknya akan terlihat dalam waktu tiga bulan. Kami masih terus memantau kondisi ini, masih melakukan kajian dan perhitungan. Mungkin kuartal empat baru bisa terlihat beban biaya operasionalnya," katanya kepada KONTAN Kamis (5/9). Pasalnya, kata Herman, perhitungan biaya operasional untuk perawatan menara menggunakan kurs dollar AS. Besaran biaya perawatan menara telekomunikasi sangat bergantung dari teknologi yang dipakainya.
TBIG Kaji Dampak Pelemahan Rupiah
JAKARTA. Perusahaan menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk sedang mengkaji kenaikan biaya operasional. Pasalnya, nilai tukar rupiah yang terus melemah berpotensi membuat biaya operasional perawatan menara kian membengkak. Presiden Direktur Tower Bersama Herman Setya Budi mengungkapkan, jika pelemahan rupiah ini berlangsung lama, kondisi ini akan membuat beban operasional perusahaan bakal membengkak. "Dampaknya akan terlihat dalam waktu tiga bulan. Kami masih terus memantau kondisi ini, masih melakukan kajian dan perhitungan. Mungkin kuartal empat baru bisa terlihat beban biaya operasionalnya," katanya kepada KONTAN Kamis (5/9). Pasalnya, kata Herman, perhitungan biaya operasional untuk perawatan menara menggunakan kurs dollar AS. Besaran biaya perawatan menara telekomunikasi sangat bergantung dari teknologi yang dipakainya.