TBLA raih Rp 286 miliar dari private placement



JAKARTA. PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) akan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD) atau private placement. Pada aksi tersebut, jumlah saham baru yang dilempar adalah 400 juta lembar. Ini setara dengan 8,09% modal ditempatkan dan disetor penuh TBLA.

TBLA mengeksekusi private placement ini di harga Rp 715. Harga tersebut lebih tinggi dibanding rata-rata penutupan harga perseroan dalam 25 hari berturut-turut di pasar reguler sebelum pengumuman yakni Rp 679. Sehingga, emiten perkebunan ini pun akan meraih dana segar Rp 286 miliar.

Rencananya, TBLA akan menggunakan dana tersebut untuk modal kerja dan pengembangan bisnis. TBLA pun yakin aksinya ini dapat memperkuat struktur permodalan. Lalu jumlah saham beredar yang meningkat juga mampu menambah likuiditas perseroan.


Lebih lanjut, private placement ini juga akan memperbaiki rasio keuangan TBLA. Nantinya, rasio aset lancar TBLA akan meningkat dari 1,1x menjadi 1,24x. Kemudian rasio liabilitas terhadap ekuitasnya akan menurun dari 1,98x menjadi 1,61x.

Selain itu, aset serta kas dan setara kasnya pun akan bertambah. Perseroan memperkirakan bahwa kas dan setara kas bisa naik 73% dari Rp 391,75 miliar menjadi Rp 677,75 miliar. Sehingga aset akan terkerek 4,55% dari Rp 6,37 triliun ke posisi Rp 6,66 triliun.

Meski begitu, private placement ini akan membuat kepemilikan pemodal terdilusi 7,49%. Kepemilikan PT Sungai Budi akan tergerus dari 30,05% menjadi 27,8%. Lalu saham Budi Delta Swakarya akan berkurang dari 28,63% ke posisi 26,49%. Santoso Winata dan Widiarto masing-masing akan menipis dari 0,05% ke posisi 0,04%. Sedangkan, porsi masyarakat akan bertambah dari 41,22% menjadi 45,62%.

Untuk itu, TBLA pun akan meminta izin dari pemegang saham. Rencananya, TBLA akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Jumat, (7/11).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie