TBS Energi (TOBA) Siap Investasi US$ 500 Juta untuk Energi Hijau dan Mobil Listrik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) bakal memacu transisi bisnis energi hijau. Emiten yang lekat dengan sosok Pandu Patria Syahrir itu menetapkan target investasi sebesar US$ 500 juta hingga tahun 2025 pada bidang energi terbarukan dan kendaraan listrik.

Direktur Utama TBS Energi, Dicky Yordan mengatakan, TBS Energi menargetkan bisa mencapai carbon neutrality di tahun 2030. Maka, semua yang perusahaan lakukan ke depan bakal berjalan beriringan dengan target tersebut.

“Untuk mencapai target carbon neutrality di tahun 2030, kami akan terus menginvestasikan pendapatan ke sektor-sektor energi baru dan terbarukan, termasuk kendaraan listrik dan juga sektor-sektor lainnya seperti pembangkit listrik tenaga air, angin dan tenaga surya,” tutur Dicky dalam keterangan tertulis baru-baru ini.


Baca Juga: Perusahaan Patungan GOTO dan TOBA Menargetkan Produksi 2 Juta Sepeda Motor Listrik

TOBA memang tengah menatahkan bisnis di bidang energi terbarukan dan kendaraan listrik. Saat  ini, TOBA tengah mengawal proyek pembangunan pembangkit listrik tenaga mini hidro (PLTMH) berkapasitas 6 MW melalui anak perusahaan pada lini usaha energi terbarukan. Berdasarkan catatan manajemen, pengerjaan proyek pembangkit energi terbarukan tersebut masih berjalan on track untuk dijadwalkan memasuki tahapan Commercial Operations Date (COD) pada Juni 2024 mendatang.

Selain mengawal proyek eksisting, TOBA juga masih mencari proyek-proyek anyar di bidang energi terbarukan. Dicky bilang, TOBA terus melihat peluang dalam mencari proyek-proyek potensial dan aset brownfield/operasional dengan fokus pada proyek pembangkit listrik tenaga air, angin, tenaga surya.

“Untuk bisnis kendaraan listrik, Perseroan terus melanjutkan uji coba Electrum yang sudah berjalan dengan baik dan saat ini sedang menyelesaikan penilaian rencana bisnis serta mitra teknologi untuk peluncuran massal,” imbuh Dicky.

Pada tahun 2022 Perseroan menargetkan belanja modal sebesar US$ 35 juta. Sebagian besar dari anggaran tersebut dialokasikan untuk bisnis Kendaraan Listrik dan Bisnis Energi Terbarukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi