KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT TBS Energi Utama Tbk (
TOBA) genjot pembangunan dua proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di tahun ini. Jika kedua PLTU ini beroperasi penuh, akan memberikan kontribusi pada EBITDA TBS Energi Utama di 2022 hingga US$ 70 juta per tahun. Kedua PLTU tersebut adalah proyek PLTU Sulut 3 dengan kapasitas 120 MW dan PLTU Sulbagut 1 berkapasitas 120 MW. Direktur TBS Energi Utama, Alvin Firman Sunanda memaparkan, sampai dengan 30 September 2021 perkembangan proyek PLTU Sulut 3 untuk kedua unit sudah beroperasi atau COD. Perinciannya unit 1 COD pada Februari 2021 dan unit 2 beroperasi pada Juli 2021.
"Sampai dengan 30 September 2021, pembelian lahan sudah selesai,
desain engineering serta pengadaan juga sudah selesai," ujarnya dalam paparan publik secara virtual, Rabu (17/11). PLTU Sulut 3 dengan biaya proyek senilai US$ 209 juta ini, sedang dalam proses serah terima pekerjaan dari kontraktor EPC. Alvin menjelaskan, PLTU Sulut 3 menggunakan
limestone untuk mengurangi polusi udara dan emisi gas belerang. Sedangkan, untuk perkembangan proyek Sulbagut 1 dengan kapasitas 120 MW ini, pembelian lahan dan
desain engineering telah selesai. Alvin memaparkan, saat ini peralatan utama telah tiba di lokasi dan sedang instalasi. Adapun unit 1 sudah COD pada September 2021.
Baca Juga: Kinerja positif TBS Energi Utama (TOBA) ditopang harga batubara yang melonjak "Langkah selanjutnya adalah persiapan untuk sinkronisasi unit 2 dan uji
load rejection yang diharapkan COD di akhir tahun ini dan akan efektif di 2022," ujar Alvin. Asal tahu saja, proyek PLTU Sulbagut 1 ini memanfaatkan teknologi desulfurisasi gas buang untuk mengurangi polusi udara dan emisi gas belerang.
Iwan Santoyo, Kepala Bidang Hubungan Investor menambahkan, dengan asumsi kedua PLTU ini beroperasi penuh di 2022 maka akan memberikan potensi EBITDA senilai US$ 35 juta per tahun untuk satu pembangkit, sehingga kalau dua pembangkit sama dengan US$ 70 juta per tahun. Selain dua PLTU ini, Iwan memaparkan, TOBA juga mengembangkan proyek energi baru terbarukan (EBT) yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) oleh PT Adimitra Energi Hidro berkapasitas 6 MW dan telah memperoleh PPA pada Februari 2021. Proyek pembangkit listrik tenaga air ini akan mencapai
financial close di kuartal IV 2021 yang mana setelah itu akan dimulai konstruksi hingga COD pada kuartal III atau IV 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari