JAKARTA. Tarif Dasar Listrik (TDL) boleh saja dinaikan untuk semua golongan demi asas keadilan. Yang penting, kenaikan bagi pelanggan kecil tidak memberatkan.Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto menyatakan pernyataan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh yang cenderung setuju dengan kenaikan TDL bagi pelanggan 450 dan 900 VA bisa dimaklumi. Sebab, kenaikan TDL seharusnya memang tidak dibebankan kepada satu golongan pelanggan saja. “Supaya masyarakat juga bisa belajar berhemat,” tukasnya.Jika kenaikan tidak diberlakukan kepada seluruh pelanggan PLN, akan ada golongan pelanggan yang harus menanggung beban lebih besar. Memperbesar porsi kenaikan tarif bagi pelanggan yang lebih besar, terutama industri bisa berakibat buruk pada kinerja ekonomi karena bakal menurunkan daya saing industri nasional.Dalam hitung-hitungan Dito, rekening listrik rata-rata pelanggan 450 VA sebesar Rp 30 ribu per bulan. Artinya, jika dinaikan 5%, pelanggan kelas ini hanya akan membayar tambahan sekitar Rp 2 ribu per bulan. Sementara untuk pelanggan 900 VA, rata-rata kenaikannya sekitar Rp 4 ribu per bulan. “Kalau 2 ribu kan tidak akan terlalu berat bagi masyarakat. Tapi kita coba menunggu apa yang akan disampaikan oleh pemerintah,” tukasnya.Ketimbang tidak menaikan TDL bagi pelanggan 450 dan 900 VA, pemerintah dan PLN lebih baik memperbaiki ratio elektrifikasi yang saat ini baru mencapai 65%. Pemerintah sendiri pasang target pada tahun 2014 ratio elektrifikasi bisa mencapai 80%. “Daripada dibuat gratis, mending uangnya dipakai untuk memperbaiki ratio elektrifikasi sehingga orang yang belum mendapat pasokan listrik juga bisa menikmati,” kata Dito.DPR sendiri, ujar Dito, akan menunggu pemaparan pemerintah besok (hari ini Selasa, 15/6) mengenai skenario kenaikan TDL bulan Juli mendatang. Pemerintah juga akan memaparkan penggunaan dana subsidi listrik sebesar Rp 55,1 triliun untuk tahun 2010 ini. “Jadi nanti akan kelihatan pendistribusian subsidi untuk masing-masing golongan pelanggan,” katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TDL Boleh Naik untuk Keadilan
JAKARTA. Tarif Dasar Listrik (TDL) boleh saja dinaikan untuk semua golongan demi asas keadilan. Yang penting, kenaikan bagi pelanggan kecil tidak memberatkan.Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto menyatakan pernyataan Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh yang cenderung setuju dengan kenaikan TDL bagi pelanggan 450 dan 900 VA bisa dimaklumi. Sebab, kenaikan TDL seharusnya memang tidak dibebankan kepada satu golongan pelanggan saja. “Supaya masyarakat juga bisa belajar berhemat,” tukasnya.Jika kenaikan tidak diberlakukan kepada seluruh pelanggan PLN, akan ada golongan pelanggan yang harus menanggung beban lebih besar. Memperbesar porsi kenaikan tarif bagi pelanggan yang lebih besar, terutama industri bisa berakibat buruk pada kinerja ekonomi karena bakal menurunkan daya saing industri nasional.Dalam hitung-hitungan Dito, rekening listrik rata-rata pelanggan 450 VA sebesar Rp 30 ribu per bulan. Artinya, jika dinaikan 5%, pelanggan kelas ini hanya akan membayar tambahan sekitar Rp 2 ribu per bulan. Sementara untuk pelanggan 900 VA, rata-rata kenaikannya sekitar Rp 4 ribu per bulan. “Kalau 2 ribu kan tidak akan terlalu berat bagi masyarakat. Tapi kita coba menunggu apa yang akan disampaikan oleh pemerintah,” tukasnya.Ketimbang tidak menaikan TDL bagi pelanggan 450 dan 900 VA, pemerintah dan PLN lebih baik memperbaiki ratio elektrifikasi yang saat ini baru mencapai 65%. Pemerintah sendiri pasang target pada tahun 2014 ratio elektrifikasi bisa mencapai 80%. “Daripada dibuat gratis, mending uangnya dipakai untuk memperbaiki ratio elektrifikasi sehingga orang yang belum mendapat pasokan listrik juga bisa menikmati,” kata Dito.DPR sendiri, ujar Dito, akan menunggu pemaparan pemerintah besok (hari ini Selasa, 15/6) mengenai skenario kenaikan TDL bulan Juli mendatang. Pemerintah juga akan memaparkan penggunaan dana subsidi listrik sebesar Rp 55,1 triliun untuk tahun 2010 ini. “Jadi nanti akan kelihatan pendistribusian subsidi untuk masing-masing golongan pelanggan,” katanya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News