JAKARTA. Industri keramik sudah mulai ketar-ketir dengan rencana pemerintah untuk kembali menaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) pada tahun depan sebesar 15%. Pasalnya, dengan kenaikan TDL 15% pada tahun depan akan membuat utilisasi industri keramik merosot drastis.Ketua Umum Asosiasi Industri Keramik Indonesia (Asaki) Ahmad Wijaya mengatakan kenaikan biaya energi seperti TDL dan gas pada tahun depan akan mengakibatkan utilisasi industri keramik turun menjadi sebesar 60%. Padahal, selama ini dari total kapasitas terpasang industri keramik saat ini yang sebesar 277 juta meter persegi per tahun, industri ini bisa menggunakan utilisasi sebesar 85%.Artinya, jika terjadi kenaikan TDL tahun depan, maka industri keramik hanya akan mampu berproduksi sebesar 166,2 juta meter persegi setahun. "Kalau tarif TDL dan gas naik, kita rata-rata akan berjalan dalam 2 shift, sehingga utilisasi hanya terpakai 60% seperti tahun 2006," kata Wijaya Senin (23/8).Ia menambahkan, dengan penurunan utilisasi ini, secara otomatis produsen akan mengurangi jumlah shift kerja karyawannya. Biasanya industri keramik berjalan dalam 3 shift kerja, tapi dengan kenaikan TDL ini nantinya Wijaya mengatakan hanya akan bisa berjalan dalam dua shift kerja.Selain itu, kenaikan TDL tahun depan juga akan mengancam daya saing industri keramik. Wijaya bilang, kenaikan TDL 15% tahun depan akan menurunkan margin industri keramik sebesar 10%. "Kalau tahun depan TDL naik lagi, kita sudah tidak bisa menurunkan margin lagi," jelas Wijaya. Artinya, mau tidak mau nantinya akan berimbas kepada karyawan.Untuk itu, Wijaya bilang Asaki bersama asoasiasi industri lainnya menolak kenaikan TDL tahun depan. Ia bilang, dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sudah membuat tim kecil yang beranggotakan kalangan industri hilir untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintah.Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi bilang Setelah lebaran nanti, Apindo akan melakukan pembicaraan dengan pemerintah. "Kita bentuk tim kecil dengan ESDM. Kita akan lakukanlah simulasi seperti kemarin," kata Sofjan.Sofjan menegaskan, Apindo tidak setuju dengan kenaikan TDL. Karenanya, ia bilang akan melakukan pembicaraan dan lobi dengan pemerintah untuk mendapatkan solusi mengenai TDL ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
TDL naik 2011, utilisasi pabrik keramik hanya 60%
JAKARTA. Industri keramik sudah mulai ketar-ketir dengan rencana pemerintah untuk kembali menaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) pada tahun depan sebesar 15%. Pasalnya, dengan kenaikan TDL 15% pada tahun depan akan membuat utilisasi industri keramik merosot drastis.Ketua Umum Asosiasi Industri Keramik Indonesia (Asaki) Ahmad Wijaya mengatakan kenaikan biaya energi seperti TDL dan gas pada tahun depan akan mengakibatkan utilisasi industri keramik turun menjadi sebesar 60%. Padahal, selama ini dari total kapasitas terpasang industri keramik saat ini yang sebesar 277 juta meter persegi per tahun, industri ini bisa menggunakan utilisasi sebesar 85%.Artinya, jika terjadi kenaikan TDL tahun depan, maka industri keramik hanya akan mampu berproduksi sebesar 166,2 juta meter persegi setahun. "Kalau tarif TDL dan gas naik, kita rata-rata akan berjalan dalam 2 shift, sehingga utilisasi hanya terpakai 60% seperti tahun 2006," kata Wijaya Senin (23/8).Ia menambahkan, dengan penurunan utilisasi ini, secara otomatis produsen akan mengurangi jumlah shift kerja karyawannya. Biasanya industri keramik berjalan dalam 3 shift kerja, tapi dengan kenaikan TDL ini nantinya Wijaya mengatakan hanya akan bisa berjalan dalam dua shift kerja.Selain itu, kenaikan TDL tahun depan juga akan mengancam daya saing industri keramik. Wijaya bilang, kenaikan TDL 15% tahun depan akan menurunkan margin industri keramik sebesar 10%. "Kalau tahun depan TDL naik lagi, kita sudah tidak bisa menurunkan margin lagi," jelas Wijaya. Artinya, mau tidak mau nantinya akan berimbas kepada karyawan.Untuk itu, Wijaya bilang Asaki bersama asoasiasi industri lainnya menolak kenaikan TDL tahun depan. Ia bilang, dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sudah membuat tim kecil yang beranggotakan kalangan industri hilir untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintah.Ketua Umum Apindo Sofjan Wanandi bilang Setelah lebaran nanti, Apindo akan melakukan pembicaraan dengan pemerintah. "Kita bentuk tim kecil dengan ESDM. Kita akan lakukanlah simulasi seperti kemarin," kata Sofjan.Sofjan menegaskan, Apindo tidak setuju dengan kenaikan TDL. Karenanya, ia bilang akan melakukan pembicaraan dan lobi dengan pemerintah untuk mendapatkan solusi mengenai TDL ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News