TDL naik, efisiensi PLN tetap harus jalan



JAKARTA. Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) akan kembali dilakukan tahun depan sebesar 15%. Rencana ini sudah masuk di dalam perencanaan pemerintah menghadapi tahun 2011. Pemerintah mengaku kebijakan ini diambil mengingat kantong negara sudah tidak kuat menanggung beban subsidi setrum untuk masyarakat. Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menuturkan, mustahil bagi pemerintah untuk memenuhi semua tanggungan subsidi, termasuk subsidi listrik. Dus, satu-satunya cara adalah membebankan pada kenaikan tarif rata-rata 15% tahun depan. "Kebijakan itu sudah dihitung antara kemampuan subsidi dengan besar kenaikan TDL, subsidi tidak bisa terpenuhi semua maka harus dibebankan pada kenaikan tarif," katanya di Jakarta. Di saat yang sama, pemerintah mengaku akan terus mendorong Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk melakukan efisiensi. "Kami targetkan PLN untuk mengurangi daya listrik yang aus dalam perjalanan menjadi 8% saja tahun 2014. Selama ini yang aus masih di kisaran 11%," kata Mustafa. Selain itu, PLN juga diminta untuk membenahi tata cara pengadaan trafo. "Selama ini pengadaan trafo dilakukan lewat rekanan-rekanan yang berlapis. Ke depan mesti diusahakan langsung pada pabriknya. Itu bisa menghemat biaya hingga 40%," jelasnya. Selain itu, PLN juga terus diarahkan untuk mengurangi ketergantungan pada Bahan Bakar Minyak (BBM), beralih ke gas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.